JAKARTA, WB – Presiden meyakini masa depan Indonesia itu ada di laut, ada di samudera. Karena di situlah, kata Presiden, nanti akan menyediakan lapangan pekerjaan. Dari situlah nanti kita akan bisa meningkatkan income dan devisa bagi negara, dari situlah nanti kita mempunyai ketahanan pangan dan gizi nasional.
Namun Presiden mengingatkan, kita harus yakin itu dulu, karena kalau tidak yakin, percuma berbicara masalah poros maritim dunia, percuma berbicara masalah melebihkan transportasi laut dengan tol laut daripada yang di darat.
“Itu harus diyakini. Karena kalau kita lihat sejarah, bangsa kita ini besar karena kita tidak memunggungi laut, tidak memunggungi samudera. Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Majapahit, jaya karena mereka bisa menguasai lautan. Sejarah seperti itu harus menjadi pegangan kita,” ujar Presiden Jokowi seperti dilansir dari laman Setkab.go.id, Jakarta, Sabtu (12/12).
Presiden Jokowi mengisahkan, waktu konferensi di China, di Tiongkok, baru dilantik kurang dari sebulan, dirinya menyampaikan mengenai poros maritim dunia. Semuanya kaget, dan ingin gabung dengan poros kita. Misalnya China, mereka punya gagasan Jalan Sutera laut, Jepang juga minta, Singapura juga.
“Artinya apa? Mereka melihat kita memang sangat penting di samudera, di laut. Lha kalau kita sendiri tidak memberikan penghargaan terhadap itu, kita yang keliru,” ujar Presiden Jokowi. []