JAKARTA, WB – Di hadapan ratusan ulama dan politisi, Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto mengaku siap tidak dicalonkan sebagai calon presiden (capres) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 demi memperjuangkan kepentingan rakyat Indonesia.
Dalam acara Ijtima Ulama, di Hotel Peninsula, Jakarta, Jumat (27/7/2018) malam itu juga Prabowo menyatakan siap menjadi alat untuk mendukung kemenangan umat dan rakyat dalam kontestasi lima tahunan itu. Pertimbangan itu ditunjukkan jika dirinya memang tidak dibutuhkan karena ada calon lain yang lebih berpotensi untuk memenangkan perjuangannya.
“Saya siap menjadi alat umat dan alat rakyat Indonesia. Tapi kalau saya tidak dibutuhkan dan ada orang lain yang lebih baik, saya pun siap mendukung kepentingan rakyat dan umat,” Kata Prabowo.
Prabowo juga berkomitmen melalui kekuatan besar partainya akan bertaruh dan berjuang untuk kepentingan rakyat Indonesia. Sebab, dirinya menginginkan Indonesia kembali kepada kejayaan seperti sebelumnya, bukan kebobrokan seperti yang tengah dihadapi bangsa saat ini.
“Kita ingin berjuang untuk kepentingan bangsa, rakyat dan umat. Kita ingin Indonesia berdiri di atas kaki sendiri. Dan kita tidak mau jadi antek asing. Itu tekad kita,” katanya.
Sosok yang kemudian dinilai tepat untuk menerima mandat Prabowo adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan. Menurut pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Adi Prayitno, Anies figur yang relatif bisa diterima di kalangan masyarakat.
“Paling mungkin yang akan ditunjuk dan menggantikan Prabowo ya Anies Baswedan. Kalau dari internal Gerindra belum ada tokoh, belum ada figur yang dianggap sepadan dan sekaliber Prabowo,” kata Adi Prayitno, Sabtu (28/7/2018).
“Nah ada figur yang relatif bisa diterima dan bisa dipoles, masih bisa diolah ya, Anies Baswedan. Dan Anies memang harus dimajukan atas nama Gerindra untuk tidak kehilangan momentum dan menyelamatkan suara pileg,” lanjut dia.
Adi lalu menilai majunya Prabowo di pilpres tak lain karena dipaksa oleh Gerindra. Karena Gerindra tidak mau kehilangan suara pada Pileg 2019. “Karena kehilangan sosok Prabowo. Itu yang namanya mutual effect kan. Kalau Prabowo tidak maju pilpres, maka perolehnya pilegnya ini akan terancam,” ucap Adi Prayitno.
Adi kemudian menyinggung soal kedatangan Anies Baswedan pada acara Ijtima Ulama di Hotel Peninsula, Slipi, Jakarta Barat. Adi menjelaskan orang lantas akan mengaitkannya dengan kesiapan Anies maju di Pilpres 2019. “Ya skenario keduanya kalau Prabowo mundur ya Anies Baswedan harus maju,” tutur Adi Prayitno. []