WARTABUANA – Jepang pada Jumat (26/2) bersiap untuk mencabut status darurat COVID-19 di lima prefektur yang telah menunjukkan perbaikan situasi, meskipun wilayah metropolitan Greater Tokyo kemungkinan akan tetap berada di bawah status darurat untuk saat ini, kata sejumlah sumber di pemerintah.
Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga diperkirakan akan mencabut status darurat untuk prefektur Aichi, Gifu, Osaka, Kyoto, dan Hyogo pada akhir Februari, dengan situasi di Prefektur Fukuoka masih dalam peninjauan mengingat tekanan pada sistem kesehatan di sana masih terus berlanjut, menurut sumber tersebut.
Pencabutan status darurat untuk prefektur yang memenuhi syarat akan difinalisasi dalam rapat gugus tugas coronavirus pemerintah, menyusul diskusi para ahli kesehatan masyarakat dan pakar lainnya pada sore hari, lanjut sumber tersebut.
Prefektur akan diizinkan keluar lebih awal dari periode status darurat apabila situasi pandemi di wilayah mereka sudah membaik dari kategori terparah menurut skala empat tingkat pemerintah.
Subkategori dalam keempat tingkat tersebut mencakup jumlah infeksi mingguan per 100.000 orang, dan persentase tempat tidur yang tersedia di rumah sakit untuk pasien COVID-19.
Kasus harian baru COVID-19 secara nasional mencapai sedikit di atas angka 1.000 pada Kamis (25/2), turun dari rekor kasus harian hampir 8.000 yang tercatat pada awal Januari lalu ketika status darurat pertama kali diumumkan.
Jumlah kematian harian akibat virus itu memuncak di angka 121 pada awal Februari, dibandingkan 74 jiwa pada hari sebelumnya, yang juga masih terbilang relatif tinggi, kata para ahli.
Di bawah pemberlakuan status darurat COVID-19 kedua di Jepang sejak merebaknya pandemi, bar dan restoran diminta untuk mempersingkat jam operasional mereka dan tutup pada pukul 20.00.
Warga diminta untuk bekerja dari rumah dan menghindari perjalanan yang tidak penting di luar ruangan, terutama pada malam hari.
Acara-acara berskala besar, seperti kompetisi olahraga, juga diminta membatasi jumlah penonton maksimal 5.000 orang.
Pemerintah bahkan memberlakukan denda bagi individu dan tempat usaha yang tidak mengikuti langkah-langkah antivirus tertentu.
Suga pertama-tama mengumumkan status darurat selama satu bulan penuh yang berakhir pada 7 Februari untuk wilayah metropolitan Tokyo, sebelum kemudian memperluasnya hingga mencakup 11 prefektur dan memperpanjangnya hingga 7 Maret dengan pengecualian Prefektur Tochigi. [Xinhua]