JAKARTA, WB – Akibat kompetisi Liga Super Indonesia (ISL) yang dibekukan, membuat sejumlah wasit sepak bola banting stir menjadi pengojek.
Dalam forum yang diadakan Komnas Ham soal dampak pembekuan PSSI, Kamis (13/8/2015), di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Din Syamsudin yang merupakan perwakilan wasit menjelaskan dampak berhentinya aktifitas sepak bola nasional amat masif.
Din menilai, pembekuan ISL, bukan hanya mematikan mata pencaharian para pemain, perangkat pertandingan seperti wasit juga merasakan imbasnya. Dengan tidak adanya pertandingan, berarti pemasukan mereka juga berkurang.
Sebagai altenatif, banyak rekan-rekan wasit terpaksa beralih menjadi pengojek selain menerima tawaran dari pertandingan tak resmi. Tujuannya hanya satu, menambah penghasilan.
“Wasit-wasit tidak memiliki pekerjaan tetap, dan sekarang kami hanya mengandalkan kebisaan-kebisaan yang dimiliki. Bahkan, hampir 10 persen dari rekan kami beralih ke Go-Jek,” ujar Din kepada wartawan.[]