JAKARTA, WB – Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane mencatat, kinerja Polri sepanjang tahun 2014, dinilai berhasil menekan aksi terorisme. Padahal di akhir 2012, Poso dan Solo sempat “bergolak”.
“Ditahun itu, kelompok radikal melakukan uji nyali menyerang fasilitas Polri, antara lain 4 kantor polisi dikirimi bom. Namun di sepanjang 2014, Indonesia aman dari aksi teror bom,” ujar Neta lewat pesan singkatnya, Selasa (13/1/2015).
Neta menambahkan, amannya Indonesia dari aksi teror, tidak terlepas dari kinerja Polri dalam melakukan deteksi dini dan antisipasi terhadap kantong potensi radikalisme dan terorisme di Indonesia.
“Jadi bisa dikatakan kantong terorisme di Indonesia saat ini berantakan. Sehingga untuk melakukan aksi teror para teroris perlu konsolidasi dan itu tidak mudah,” tambah Neta.
Yang dikhawatirkan saat ini lanjut Neta adalah adanya manuver ISIS dan banyaknya warga Indonesia bergabung dengan ISIS di Timur Tengah. Hal itu katanya patut untuk diwaspadai. Sebab bukan mustahil sikap ektrim dan radikal ISIS mereka bawa masuk ke Indonesia dan kemudian menjadi teror bagi masyarakat.
“Aparat keamanan sendiri sudah beberapa kali melakukan penangkapan terhadap pengikut ISIS yang hendak menjadikan Jawa Timur sebagai basisnya. IPW berharap dengan tertangkapnya Santoso mata rantai radikalisme dan terorisme lokal dengan ISIS bisa diputus,” paparnya.
Neta berharap kinerja baik yang dilakukan di tahun 2014, dapat ditularkan di tahun 2015 dimana Indonesia aman dari aksi teroris. []