JAKARTA, WB – Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane memprediksi, tiga bakal calon menteri dari unsur kepolisian untuk kabinet pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, bakal tergusur. Itu artinya, tidak akan ada unsur kepolisian dalam pemerintahan mendatang, meskipun “perkawinan” duet Jokowi-JK, kata Neta hasil prakarsa jenderal-jenderal kepolisian.
“Semula ada tiga jenderal polisi yang akan diplot dalam kabinet pemerintahan Jokowi-JK, baik yang masih aktif maupun yang sudah purnawirawan. Tapi sepertinya akan gugur,” papar Neta, dalam siaran persnya, Senin (22/9/2014).
Awalnya, Neta memprediksi ada tiga kursi kementerian yang akan diisi oleh pentolan Polri. Ketiga posisi itu adalah Menkopolhukam, Mensesneg, dan Menpora. Pemberian posisi ini lantaran sejumlah jenderal polisi sejak awal ikut berperan penting dalam “mengawinkan” duet Jokowi-JK.
“Yang saya liat, elit-elit Polri tidak mampu membangun hubungan yang hangat dengan Jokowi sebagai capres terpilih maupun kepada orang-orang dekatnya, terutama di jajaran elit PDIP. Kekecewaan orang-orang dekat Jokowi kian memuncak tatkala elit-elit Polri tak mampu menuntaskan kasus Obor Rakyat,” ujar Neta.
Lebih lanjut dikatakan Neta, sebenarnya, keberadaan jenderal polisi dalam kabinet bukanlah hal baru. Bahkan jenderal polisi aktif, Awalludin Djamin pernah menjadi menteri dalam pemerintahan Presiden Soeharto. Usai menjadi menteri Awalludin Djamin malah diangkat menjadi Kapolri. Bahkan trend itu berlanjut dalam pemerintahan SBY.
“Sepertinya kabinet pemerintahan Jokowi-JK keberadaan jenderal polisi bakal tergusur, apalagi elit-elit Polri tidak mampu membangun hubungan yang hangat dengan jajaran presiden terpilih,” tandas Neta. []