JAKARTA, WB – Jemaah haji Indonesia yang menjadi korban dalam penghujung haji Tragedi Mina makin bertambah. Sebelumnya tercatat ada 19 jiwa yang wafat di tanah suci. Total ada 34 nama dari keseluruhan. Berikut 15 orang tambahan dengan rincian korban lebih lanjut sebagai berikut:
1. Nabaha Matsen Tarif, kloter BTH 14, nomor paspor B1306146
2. Reni Arfiani Kaherdin, kloter BTH 14 nomor paspor B1311784
3. Ponpon Sadjaah Sastrapradja, kloter BTH 14 nomor paspor B0524212
4. Tanti Puspitawati Suharsono, kloter JKS 61 nomor paspor B092927
5. Rina Ocktarina Siroz Thoyib, kloter JKS 61 nomor paspor A3729946
6. Neneng Nurjuwitawati Deni Sahroni, kloter JKS 61 nomor paspor B0932973
7. Erik Suryaman Aceng Kartika, kloter JKS 61 nomor paspor B0933000
8. Eni Sukarni Oyo, kloterJKS 61 nomor paspor B0724661
9. Atik Suryati Suarno, kloter JKS 61 nomor paspor B0732946
10. Endang Sutiana Atang, kloter JKS 61 nomor paspor B0929866
11. Debi Merlindayani Hamdani, kloter JKS 61 nomor paspor B0476595
12. Wisma Widyana Puspitasari, kloter JKS 61 nomor paspor B1211713
13. Tasmudji Agung Seputro, kloter SUB 48 nomor paspor B1225358
14. Muzayyana Tahir Saruni, kloter SUB 48 nomor paspor B1467939
15. Nadjemiah Samad Madjida, kloter UPG 10 nomor paspor B0693478
Diberitakan sebelumnya jumlah korban meninggal dunia akibat Tragedi Mina Kamis lalu selama ritual melempar jumroh telah bertambah menjadi 769 orang. Informasi ini disampaikan Menteri Kesehatan Arab Saudi Khalid al-Falih seperti dikutip laman Al-Jazeera.
Pada jumpa pers Sabtu waktu setempat, Khalid al-Falih juga mengatakan bahwa jumlah korban terluka dalam peristiwa ini juga bertambah menjadi 934.
Belum lama ini ulama besar Arab Saudi membela pemerintah negara tersebut dan menyatakan bahwa tragedi terbesar dalam seperempat abad terakhir itu adalah di luar kendali manusia.
Pernyataan ini seakan membantah kritik keras sejumlah negara, terutama Iran yang 131 warganya tewas dalam Tragedi Mina dan secara politik menjadi pesaing Arab Saudi di Timur Tengah, yang menuduh Arab Saudi tidak layak lagi mengelola haji.
“Anda tidak bisa dimintai pertanggungjabawan atas apa yang telah terjadi,” kata Sheikh Abdul Aziz al-Sheikh kepada Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Nayef dalam satu pertemuan di Mina Jumat pekan ini. []