WARTABUANA – Kerjasama antara label musik ProAktif dengan pesinetron dan juga penyanyi Syakir Daulay berujung ke ranah hukum. Pihak label yang telah melahirkan puluhan penyanyi top ini mengungkap sikap Syakir yang telah melanggar kesepakatan, bahkan belakangan cenderung membangun opini seolah-olah terzolimi.
Ketidak konsistenan Syakir itu ditunjukkan setelah lagu Aisyah Istri Rasulullah yang diproduksi Proaktif dan dinyanybawakan olehikannya menjadi tranding di channel youtube.
“Kerja sama pada awalnya baik-baik saja, bahkan Syakir memenuhi apa yang menjadi kewajiban dia sebagai penyanyi. Tapi ada aroma ketidak beresan dia tunjukkan, ketika lagu Aisyah Istri Rasulullah menjadi hits dan tranding,” kata Restu Mahardani, Vice CEO Label Proaktif, dihubungi kemarin.
Menurut Restu, setelah lagu Aisyah menjadi tranding, Syakir mulai susah diajak koordinasi. Sikap yang ditunjukkan sangat mengecewakan ProAktif, diantaranya dengan mengungkit kembali kontrak kerja sama pembelian channel youtube yang sudah di tanda tangani. “Ini kan aneh, kalau mau mempermasalahkan seharusnya sejak awal,” tegas Restu.
Sikap Syakir yang didukung keluarganya mulai tidak konsisten. ProAktif sudah membuka ruang dialog secara kekeluargaan. Tapi itu tidak dimanfaatkan secara baik, bahkan cenderung kontra produktif.
Awal mula kerja sama, berangkat dari keinginan pihak Syakir untuk menyerahkan pengelolaan channel youtube yang isinya vlog itu ke pihak Proaktif. “Tentu saja, kami tidak begitu saja menerima kerja sama itu. Kami lewat tim, melakukan analisa secara komprehenship terkait channel Syakir Daulay. Hasil analisa tim digital kami, melihat prospek channel itu tidak visible secara bisnis, pada awalnya kami tidak berani ambil,” kata Restu.
Dia menunjukan hasil analisa argoritma verenue channel tersebut dalam 6 bulan terakhir pendapatan per bulannya minim.Tapi dilandasi niat baik dan ingin membantu, akhirnya dicapai kesepakatan dengan pengambil alihan secara full, dimana Syakir tetap mendapatkan royalti sebagai penyanyi atau pengisi audio visual untuk semua platfom digital.
“Kewajiban kita sudah kita laksanakan, diantaranya menyiapkan produksi, hak dia juga sudah kita berikan. Tapi dia mulai mengingkari, dengan mengatakan bahwa channel itu masih milik dia, bahkan dengan dalih mau kembalikan uang, dan lain-lain. Kita kan jadi bingung dengan sikapnya,” kata Restu sambil menambahkan bahwa dalam kerjasama yang dipegang adalah itikad baik komitmen yang telah ditanda tangani.
Menurut Restu, sikap Syakir yang didukung keluarganya mulai tidak konsisten. ProAktif sudah membuka ruang dialog secara kekeluargaan. Tapi itu tidak dimanfaatkan secara baik, bahkan cenderung kontra produktif.
Bahkan dalam postingan di sosmednya, cenderung melakukan fitnah, dengan mengatakan channel youtube nya telah dibajak orang. “Kami sudah meminta dia melakukan klarifikasi dan permintaan maaf atas postingannya, tapi tidak dia lakukan. Makanya kami menempuh jalur hukum,” papar Restu.
Pada Senin (4/5/2020), ProAktif telah membuat laporan ke polisi atas pencemaran nama baik. Dan langkah hukum lainnya, sedang disiapkan atas sikap Syakir yang tidak melaksanakan kewajiban (wanprestasi).
Ini perlu disampaikan, kata Restu untuk menepis opini seolah olah ProAktif menzolimi dia. “Perlu saya tegaskan, bahwa ProAktif berkiprah di dunia musik ini sudah puluhan tahun. Kami pertaruhkan nama baik. Yang kita jaga adalah komitmen kerja sama,” katanya.[]