JAKARTA, WB – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok selalu mengaku tidak ada masalah hubungan personal dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Namun tidak demikian hubungan dirinya dengan partai wong cilik banteng moncong putih.
Seperti pernyataan Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta Gembong Warsono di acara televisi swasta yang menyebut hubungan Ahok dan partainya “rusak” karena mantan Bupati Belitung itu tetap akan lewat jalur perseorangan di Pilkada DKI Jakarta 2017 nanti.
“Ada tiga kata tidak untuk Ahok. Pertama, tidak mungkin PDI Perjuangan mendukung calon independen. tidak mungkin PDI Perjuangan mengusung nonkader seperti Ahok, kalau Ahok tidak mendaftar. Tidak mungkin (calon yang diusung PDI Perjuangan) berpasangan dengan Ahok apabila (Ahok tetap) jalur independen,” kata Gembong.
Gembong menambahkan, Pilkada serentak 2017 ini sebagai pintu masuk atau pondasi PDI Perjuangan jika ingin tetap berjaya pada 2019. Keberhasilan pembangunan pondasi itu sangat ditentukan dengan hasil yang ditorehkan PDIP di Pilkada DKI Jakarta.
“Kami menyadari itu. Maka PDIP serius betul menentukan calon terbaik untuk di DKI ini. Enggak main-main,” tandas dia.
Sementara itu Ahok dan Djarot Saiful Hidayat sudah melakukan pertemuan dengan Megawati beberapa hari lalu. Hasilnya, tidak ada kesepahaman dan Ahok tetap maju di Pilkada nanti melalui jalur perseorangan.
“Dari awal Bu Mega memang mau usung saya.PDIP sudah oke mau usung, cuma masalahnya kan Teman Ahok ini tidak yakin karena setelah kasus Hak Menyatakan Pendapat (HMP) yang APBD 2015 kan PDIP waktu itu ikutan menyetujui protes soal anggarane-budgeting,”ujar ahok diBalai Kota,Rabu(8/6/2016).
Ahok Ahok mengaku sempat berkomunikasi dengan Teman Ahok saat dirinya mendapat tawaran dari PDIP untuk diusung. Namun respons mereka justru membuatnya gusar mengingat Teman Ahok tidak memiliki waktu lagi untuk mengumpulkan KTP dan apabila PDIP tidak jadi memberikan tawaran serta peluang tersebut kepada Ahok, maka Teman Ahok memastikan tidak bisa menolongnya lagi.
Langkah selanjutnya, Ahok mengusulkan kepada Teman Ahok supaya Djarot tetap menjadi wakilnya untuk diisikan di formulir pengumpulan KTP. Saat itu Teman Ahok pun setuju, sayangnya PDIP sebagai partai tempat Djarot bernaung tidak mau memberikan Djarot untuk dipasangkan dengannya melalui jalur independen.
“Jadi kalau tanya sama saya lebih suka sama siapa, ya saya terusin sama Djarot dari awal. Di Teman Ahok juga saya usulkan nama Djarot kok, tapi kan tidak bisa. Tidak boleh kan(oleh PDIP). Istilahnya kan, belum tentu orang yang Anda cintai yang Anda nikahi,” katanya.
Oleh karena itu, katanya, pihaknya hingga saat ini masih serius maju melalui jalur perseorangan . Pasalnya, perolehan KTP juga saat ini sudah hampir satu juta. []