JAKARTA, WB – Tim investigasi gabungan TNI-Polri memberi penjelasan mengenai hasil investigasi tentang kasus bentrokan antara oknum TNI dan Brimob Kepulauan Riau di Batam yang melukai 4 anggota TNI.
Dari hasil tim investigasi, kejadian yang terjadi di depan Mako Brimob Polda itu dipicu oleh penggrebekan lokasi penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM) ilegal yang ternyata sudah dibacking oleh aparat TNI.
“Kejadiannya itu bermula dari penggerebekan yang dilakukan oleh tim dari polres yang dibantu Brimob. Di lokasi itu dijaga oleh beberapa anggota Batalyon. Mereka tak tahu kalau lokasi tersebut menjadi lokasi penimbunan BBM yang ilegal,” ujar Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI, Mayjen TNI Fuad Basya saat konferensi pers di kantor Menko Polhukam, Selasa (14/10/2014).
Fuad menambahkan, setelah kunjungan tersebut, kemudian terjadi kekisruhan di lokasi yang mengakibatkan anggota polri melakukan penembakan peringatan dan pelurunya memantul mengenai seorang anggota TNI.
“Lalu hal itu memanjang. Polisi yang menggrebek mencoba mundur dan melakukan tembakan peringatan, nah peluru pantulannya itu terkena kaki anggota TNI,” ujarnya.
Paska kejadian itu, beberapa aggota TNI lalu mendatangi Mako Brimob untuk menanyakan penembakan rekannya. Kemudian terjadi kembali keributan yang berujung lagi penembakan.
“Anggota TNI kemudian mendatangi Mako Brimob untuk menanyakan apa alasan penembakan di lokasi tersebut. Lalu terjadi kembali keributan, satu anggota dipukul pakai `klonengan`. Karena polisi melihat akan terjadi peneyerangan dari tentara, maka polisi dari dalam Mako melakukan penembakan peringatan dan juga mengenai anggota TNI,” ujarnya kembali.[]