BOURDEOUX, WB – Gegara memisahkan waktu berbelanja antara pria dan wanita, salahsatu supermarket di Prancis ini membuat warga marah.
Supermarket yang terletak di Bordeaux, sebelah barat daya Prancis, itu terkesan menegakkan pemisahan Gender.
Pemilik toko meletakkan informasi tentang pemisahan jender di kaca depan supermarketnya. Informasi di kaca depan supermarket tertulis, jadwal wanita datang berbelanja pada Sabtu dan Minggu, sedangkan hari kerja biasa ditujukan kepada pria.
Berhadapan dengan pelanggan yang marah, sang pemilik supermarket, Jean-Baptiste Michalon bersikeras, ia bertindak dengan itikad baik, yakni menunjuk hari terpisah bagi pria dan wanita. Michalon berpandangan banyak wanita memintanya untuk menerapkan hari khusus berbelanja bagi mereka.
Dari berita yang dilansir World Wide Weird News, Sabtu (27/6/2015), Michalon mengungkapkan kepada pelanggannya yang memahami pencampuran jenis kelamin tidak diperbolehkan dalam agama. Ia pun menunjukkan, di tempat pemandian juga memiliki jam terpisah untuk pria dan wanita.
Gara-gara ulahnya, Michalon harus membayar denda sebesar 45 ribu euro. Jika terbukti bersalah, ia akan dipenjara sampai tiga tahun akibat diskriminasi jender.
Wali Kota Bordeaux Alain Juppe memandang tanda pemisahan jender itu bertentangan dengan hukum kesetaraan jender. Karena tidak ingin memperpanjang ulahnya, Michalon menghapus tanda pemisahan jender dari kaca depan supermarketnya.[]