WARTABUANA – Inggris melaporkan 13.308 kasus baru COVID-19, menambah jumlah total kasus coronavirus di negara itu menjadi 4.027.106, menurut angka resmi yang dirilis pada Sabtu (13/2).
Inggris juga melaporkan 621 kematian baru terkait COVID-19. Jumlah kematian terkait coronavirus di Inggris kini mencapai 116.908. Data ini hanya mencakup orang yang meninggal dalam 28 hari setelah pertama kali teruji positif.
Sebelumnya pada Sabtu yang sama, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan dia “optimistis” jelang rencana pengumumannya pada 22 Februari perihal “peta jalan” untuk melonggarkan karantina wilayah (lockdown) di Inggris.
Johnson mengatakan rencananya akan memprioritaskan pembukaan kembali sekolah mulai 8 Maret, diikuti oleh ritel nonesensial, dan kemudian lokasi-lokasi hospitality.
“Pendidikan anak-anak kita adalah prioritas nomor satu kita. Kemudian, ke depannya juga membuka ritel nonesensial. Selanjutnya, pada waktu yang tepat, dan ketika kita dapat bersikap bijaksana dan hati-hati, tentu saja kita juga ingin membuka sektor hospitality,” kata Johnson saat berkunjung ke Billingham, Inggris utara, lokasi vaksin Novavax baru akan diproduksi.
“Saya akan coba mengatur sebanyak mungkin yang saya mampu lakukan dan menghimpun detail semampu saya, selalu memahami bahwa kita harus waspada terhadap pola penyakit ini. Kami tidak ingin dipaksa ke dalam segala jenis kemunduran dan perubahan mendadak (reverse ferret),” katanya.
“Saya merasa optimistis, saya tidak akan menyembunyikannya dari Anda. Saya optimistis, tetapi kita harus berhati-hati,” tambahnya.
Inggris sedang meningkatkan upaya untuk mempercepat peluncuran vaksin guna mengendalikan pandemi.
Lebih dari 14,5 juta orang di Inggris telah diberikan suntikan pertama vaksin COVID-19, menurut angka resmi terbaru.
Inggris menargetkan untuk menyelesaikan vaksinasi kelompok prioritas utama, yang mencakup 15 juta orang, pada pertengahan Februari ini.
Downing Street mengonfirmasikan bahwa semua orang dewasa Inggris berusia 50 tahun ke atas ditargetkan mendapatkan suntikan pertama vaksin COVID-19 pada awal Mei. Selain itu, Inggris menargetkan suntikan pertama vaksin COVID-19 kepada semua orang dewasa di negara tersebut pada musim gugur.
Inggris saat ini berada di bawah lockdown nasional ketiga sejak merebaknya pandemi COVID-19 di negara itu. Tindakan pembatasan serupa juga diterapkan di Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara.
Untuk mengembalikan kehidupan normal, sejumlah negara, seperti Inggris, China, Jerman, Rusia, dan Amerika Serikat, berpacu dengan waktu untuk meluncurkan vaksin COVID-19. [Xinhua]