JAKARTA, WB – Pengamat politik Indra Piliang meragukan akurasi dan kevalidan polling yang dilakukan Iwan Fals lewat akun Twitter pribadinya sebab polling via Twitter tidak bisa dipertanggungjawabkan secara akademis.
“Contoh, pooling Twitter itu hoax –> My followers live in Indonesia (96%), USA(1%),” ujar Piliang lewat akun Twitter nya, Minggu (13/11/2016). “Ini data followers saya, hanya 95 persen lebih yang bertempat tinggal di Indonesia #PoolingIwanPALS,” tambahnya.
Data lebih jelas lagi, dari 95 persen pengikutnya, hanya 19,8 persen yang ada di DKI Jakarta. Dengan sebaran hanya sekitar 19,8 persen, apa bisa mewakili populasi? “Saya ndak tahu, apa Iwan Fals selama ini lebih banyak bicara Jakarta dibanding akun saya selama bbrp thn ini? #PoolingIwanPALS,” tanyanya.
Menurut Indra, bagi yang terbiasa dengan ilmu statistik, tentu paham betapa aksi polling pilkada DKI di Twitter hanya buat propaganda saja. “Knp sy sebut propaganda? Ya, krn dimuat jg di portal2 berita yg — katanya — kredibel. Ada aksi utk menjdkannya viral. #PoolingIwanPALS.”
Sebelumnya akun penyanyi legendaris Iwan Fals membuat polling Pilkada DKI yang menanyakan siapa calon yang akan dipilih. Lebih dari 60 persen memilih Ahok.
Melalui akun Twitter resmi, @iwanfals. Dalam polling itu, terdapat pertanyaan, “Andai Pemilihan Kepala Daerah Jakarta dilaksanakan sekarang siapa pilihanmu?”.
Iwan Fals memulai polling pada Sabtu (12/11/2016). Untuk melihat hasilnya, Anda harus memilih salah satu dari tiga nama pilihan calon gubernur.
Polling sesuai nomor masing-masing calon gubernur DKI Jakarta. Yang pertama, Agus Harimurti Yudhoyono, kedua Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, dan ketiga Anies Baswedan.
Polling diikuti sekitar 25.000 pemilik akun Twitter. Polling itu pun masih bersifat sementara dan belum ditutup oleh akun @iwanfals.
Hasil dari polling yang diadakan oleh musikus yang terkenal lewat lagu berjudul Bento ini menunjukkan, Ahok masih mendapatkan pemilih sekitar 60 persen, Agus 23 persen, dan Anies 18 persen.
Namun, polling itu menuai polemik antara yang pro dan kontra. Karena itu, Iwan Fals menggelar polling kembali dengan pertanyaan, “duh bikin polling kok pada berantem, jadi mending dihapus apa tidak ya polling?”.
Namun, para pemilik akun Twitter meminta agar hasil polling tidak dihapus. Yang memilih jawaban jangan dihapus sekitar 76 persen, sedangkan yang meminta untuk dihapus berkisar 24 persen.
Menanggapi hasil polling itu, pemilik akun Twitter @RinjaniJB menuliskan, “#TetapAhokDjarot Demokrasi, bebas memiih; jadi tidak usah nyolot-nyolotan dengan perbedaan pilihan. Betul tidak, bang @iwanfals?” tulis akun itu.
Sementara itu, pemilik akun @septifilia berkomentar, “no. 3 persatuan Indonesia :-). Aku dukung @aniesbaswedan @sandiuno om salam #Oi,” tulis akun itu. []