WARTABUANA – Indikator-indikator utama penularan COVID-19 di Amerika Serikat (AS) terus mencatatkan penurunan, tetapi para pakar kesehatan memperingatkan publik agar tidak menurunkan kewaspadaan karena negara tersebut melaporkan kenaikan tipis dalam hal kasus infeksi varian-varian baru coronavirus.
Jumlah kasus baru mingguan turun dari angka tertinggi nasional, yaitu 1,7 juta kasus, pada awal Januari lalu menjadi kurang dari 600.000 kasus pekan ini, dan jumlah kasus mengalami penurunan di semua negara bagian, menurut The COVID Tracking Project.
Jumlah kasus menurun tajam selama lima pekan, sedangkan angka pasien rawat inap dan kematian juga menyusut selama masing-masing empat dan dua pekan, menurut proyek pelacakan COVID-19 di AS itu.
Rata-rata peningkatan kasus dalam periode tujuh hari saat ini tercatat di angka 77.385, turun 68,9 persen dari rata-rata tertinggi untuk periode tujuh hari pada 11 Januari lalu yang mencapai angka 249.048, menurut data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) AS.
Jumlah pasien baru di rumah sakit yang dikonfirmasi tertular COVID-19 pun berkurang dari angka tertinggi nasional sebanyak 18.006 orang pada 5 Januari lalu menjadi 6.841 orang pada 16 Februari, turun 62 persen, lanjut CDC.
Rata-rata jumlah pasien baru harian merosot 21,8 persen dibandingkan pekan sebelumnya.
Rata-rata jumlah kematian baru akibat COVID-19 dalam periode tujuh hari juga turun 9 persen ke angka 2.708 per hari dibandingkan periode tujuh hari sebelumnya, menurut data CDC.
Penurunan jumlah kasus, pasien rawat inap, dan kematian ini menjanjikan, ujar pakar kesehatan Stanley Perlman, profesor mikrobiologi dan imunologi di Universitas Iowa.
“Ini bisa berarti bahwa kita telah melewati periode peningkatan kasus akibat liburan,” tuturnya kepada Xinhua dalam sesi wawancara pada Sabtu (20/2).
“Masih terlalu dini untuk mengetahui apakah ini adalah titik balik karena varian-varian baru yang lebih menular kini menyebar di AS,” kata Perlman.
Total 1.549 kasus infeksi varian-varian baru coronavirus dilaporkan di AS hingga Kamis (18/2), menurut CDC.
Sebagian besar dari kasus-kasus tersebut, tepatnya 1.523 kasus, disebabkan oleh B.1.1.7, varian yang pertama kali terdeteksi di Inggris.
Terdapat 21 kasus galur baru yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan, yang disebut B.1.351, serta lima kasus galur P.1 yang pertama kali ditemukan di Brasil.
Data pemodelan menunjukkan bahwa B.1.1.7 bisa menjadi varian utama di AS pada Maret mendatang.
“Kami berharap peluncuran vaksin akan meredam penyebaran varian-varian tersebut,” kata Perlman kepada Xinhua. [Xinhua]