MAKKAH, WB – Imam dan khatib Masjidil Haram, Sheikh Saleh Al-Thalib, mengatakan menyalah-gunakan Tragedi Mina 2015 untuk kepentingan duniawi dan politik adalah sesuatu yang tidak bisa diterima.
“Arab Saudi melengkapi diri dengan semua sumber dana dan kemampuan untuk melayani jamaah haji dan umrah, serta pengunjung Masjidil Haram, selama beberapa dekade,” jelas Imam Al-Thalib seperti dikutip Saudi Gazette.
Sheikh Saleh menambahkan, kecelakaan akibat desak-desakan, jamaah jatuh terinjak dan tewas, atau pelanggaran peraturan oleh sekelompok jamaah, tidak akan mengurangi posisi luhur Kerajaan Arab Saudi.
Imam Al-Thalib mendesak pemerintah Arab Saudi memastikan insiden itu tidak terulang, dan mereka yang lalai harus bertanggung jawab. Menurutnya, upaya puluhan ribu orang yang terlibat melayani para tamu Allah tidak harus sia-sia.
Komentar Imam Al-Thalib berkaitan tudingan sejumlah media Iran bahwa Tragedi Mina 2015, yang menewaskan 753 orang, terjadi akibat pihak berwenang Arab Saudi menutup salah satu jalur ke arah lokasi jumrah untuk memberi jalan Keluarga Kerajaan.
Terakhir koran-koran Iran menggelembungkan jumlah korban tewas menjadi 2.000 orang. Berita tanpa konfirmasi itu dikutip sejumlah media yang berafiliasi ke Iran.
Sejumlah media Arab Saudi, negara-negara Teluk, dan Turki, tidak berusaha membantah. Namun media Iran gagal mengkonfirmasi beritanya sendiri, dengan menghadirkan asal sumber berita tersebut.[]