WARTABUANA – Negara Bagian Queensland di Australia pada Minggu (14/3) menerapkan lockdown terhadap sebuah hotel karantina, setelah pengurutan genom menunjukkan kemungkinan penyebaran COVID-19 di antara para wisatawan yang kembali dari luar negeri.
Pekan lalu, seorang dokter setempat dinyatakan positif mengidap varian virus corona B117 setelah merawat dua pasien yang dipindahkan dari hotel tersebut ke rumah sakit terdekat.
Pengujian selanjutnya menunjukkan bahwa tamu lain yang dikarantina di kamar yang berbeda di hotel itu juga mengidap varian virus yang sama, meningkatkan kemungkinan penyebaran lebih lanjut di hotel tersebut.
Wakil kepala petugas kesehatan setempat Sonya Bennett menjelaskan bahwa seluruh pengurutan genom itu telah mengonfirmasi kemungkinan adanya penyebaran di antara para tamu hotel.
“Seluruh genom tersebut cocok di antara tiga kasus itu,” ujar Bennett.
Pengujian terus dilakukan guna menentukan luasnya penyebaran wabah. Namun, hingga Senin (15/3), semua staf hotel telah menjalani pengujian dan menunjukkan hasil negatif.
Queensland secara resmi mencatat enam kasus baru COVID-19 yang ditularkan dari luar negeri pada Senin, tetapi tidak ada yang berasal dari hotel terdampak itu.
Sementara itu di Negara Bagian New South Wales (NSW), para pejabat mengonfirmasi bahwa satu kasus COVID-19 yang ditularkan secara lokal juga merupakan varian B117, sementara upaya terus dilakukan untuk menghindarkan penyebaran lebih lanjut di masyarakat.
Orang yang terinfeksi itu bekerja di dua hotel karantina di Sydney sebagai penjaga keamanan dan sempat mengunjungi beberapa tempat umum yang berpotensi menularkan.
Sebagai pekerja garis depan, pria tersebut termasuk yang paling awal divaksinasi di Australia, menerima suntikan vaksin dosis pertamanya pada 2 Maret. Namun, dia belum menerima dosis kedua.
“Reaksi antibodi yang dibutuhkan dari vaksinasi belum mencapai efek maksimal beberapa waktu setelah vaksinasi pertama, bahkan vaksinasi kedua,” jelas Menteri Kesehatan NSW Brad Hazzard. [Xinhua]