WARTABUANA – Sesuai dengan namanya yang unik, Ho`oponopono adalah praktek rekonsiliasi melalui meditasi kuno dari Hawaii. Penduduk lokal percaya ho`oponopono bisa membuat pikiran lebih bersih bahkan menyembuhkan penyakit.
Dalam kamus Hawaii, ho`oponopono dideskripsikan sebagai pembersihan mental dimana sebuah keluarga akan diperbaiki hubungannya melalui doa, diskusi, pengakuan, dan memaafkan.
Jaman dulu, penduduk lokal percaya bahwa penyakit bisa muncul akibat stress, kemarahan, rasa bersalah, dan juga kurangnya rasa tenggang rasa serta memaafkan orang. Maka itulah banyak keluarga meluangkan waktu untuk kumpul bersama melakukan ho’oponopono untuk membersihkan hubungan mereka.
Praktek ho`oponopono bisa memanggil petinggi agama untuk melakukan ritual. Namun biasanya, kepala keluarga yang akan melakukan ritual ini dan memimpin anggota keluarga yang lain. Jika di keluarga tidak ada sosok yang dihormati, mereka akan mencari sosok terpercaya dari lingkungan mereka.
Ritual ini dimulai dengan pembacaan doa. Setelah pernyataan masalah dilontarkan oleh pemimpin ritual, setiap anggota keluarga diperbolehkan memulai diskusi untuk memecahkannya. Setelah semua masalah didiskusikan, setiap anggota harus melakukan release atau pelepasan. Mereka dianggap telah berhasil melupakan masa lalu, dan menutup upacara dengan jamuan bersama.
Saat ritual berlangsung, setiap anggota biasanya memiliki momen untuk bermeditasi bersama, untuk benar-benar melepaskan seluruh masalah yang ada.
Di pulau Moloka`i, biasanya ho`oponopono akan ditutup dengan memberikan lei (kalung khas Hawaii yang tersusun dari bunga) kepada orang-orang yang sudah `dimaafkan`.
Hingga saat ini, ritual ho`oponopono masih menjadi tradisi bagi penduduk di Hawaii. Namun ritual ini tidak populer di negara lain, karena biasanya hanya praktisi asli Hawaii yang mengerti prosesi sepenuhnya.[]