KATHMANDU, WB – Data resmi dari Pemerintah Nepal mencatat, akibat gempa berkekuatan 7,9 Skala Richter yang mengguncang negaranya, sedikitnya 2.430 orang tewas.
Sekitar 1.152 orang tewas di Ibu Kota Nepal, Kathmandu, dan jumlah orang yang cedera di seluruh negeri tersebu naik jadi 5.900. Korban jiwa bisa bertambah lagi sementara upaya pencarian dan pertolongan terhambat oleh jalan yang rusak, saluran komunikasi tak berfungsi dan tanah longsor.
Di Kathmandu ribuan orang bermalam di terotoar, di taman dan tempat terbuka di bawah temperatur dingin. Mereka terlalu takut untuk pulang ke rumah mereka yang porak-poranda.
Kebanyakan gedung bersejarah di Lembah Kathmandu, yang paling parah di guncang gempa, hancur akibat bencana pada Sabtu itu, sementara gempa susulan dengan kekuatan 6,7 pada Skala Richter mengguncang Nepal kemarin, Minggu (26/4/2105).
Salah satu bangunan bersejarah yang di adalah Menara Dharahara. Bangunan berlantai sembilan itu menjadi daya tarik utama pariwisata. Polisi mengatakan sebanyak 150 orang diduga berada di menara tersebut saat bencana terjadi.
Rumah sakit di Lembah Kathmandu, yang dipenuhi pasien, mulai kehabisan pasokan darurat dan ruang untuk menyimpan mayat. Sebagian dokter merawat pasien di tenda sementara.
Di daerah yang paling parah di landa gempa di Gunung Qomolangma, 18 mayat pendaki gunung ditemukan setelah mereka terjebak salju longsor akibat gempa. Enam helikopter telah berhasil mencapai gunung itu setelah cuaca membaik, kata beberapa laporan.
Guncangan kuat, yang diikuti oleh sedikitnya 14 gempa susulan, juga mengguncang beberapa bagian India dan terasa di Bangladesh serta Pakistan. Sebanyak 61 orang tewas akibat gempa tersebut di India dan beberapa negara lain. []