WARTABUANA – Fotografer bernama Wang Dong dicaci dan “diburu” oleh banyak netizen Tiongkok karena dianggap telah mengotori “Kota Terlarang” dengan membuat foto seronok beberapa modelnya di bangunan bersejarah kebanggaan orang Tiongkok itu.
Kota Terlarang yang terletak di tengah kota kuno Beijing, merupakan istana kerajaan selama periode Dinasti Ming dan Dinasti Qing. Walaupun tidak lagi ditempati oleh kalangan bangsawan, Kota Terlarang tetap merupakan simbol dari kekuasaan Tiongkok. Kini kota itu menjadi ikon kunjungan wisata.
Banyak pantangan yang harus ditaati para pelancong yang berwisata ke Kota Terlarang, salah satunya berfoto di sana. Namun pantangan itu dilanggarn Wang Dong. Bahkan fotografer ini berbuat terlalu jauh, dia memfoto beberapa modelnya dengan busana dan pose seronok. Beberapa modelnya malah berpose bugil di kawasan Kota Terlarang.
Seperti dilansir Beijing News, foto-foto syur karya fotografer nyeleneh itu sudah tersebar di jejaring sosial Shina Weibo. Sebagian netizen yang melihat foto menumpahkan kekesalannya dengan mengunggah foto berlatar artefak kuno itu.
Mendapat kecaman bertubi-tubi, Wang Dong malah membela diri. Menurutnya, apa yang ia lakukan tidak merugikan orang lain. “Saya hanya melakukan pekerjaan saya dan tidak mengganggu orang lain,” ujarnya.
Pengelola Kota Terlarang atau yang juga dikenal dengan sebutan “Forbidden City” belum berkomentar soal kehebohan yang terjadi. Tidak jelas pula apakah Wang mendapat persetujuan dari pihak pengelola untuk melakukan sesi foto vulgar itu.
Seorang pakar pariwisata mengatakan, jika memang si fotografer diperbolehkan membuat foto semacam itu, seharusnya ia melakukannya ketika Kota Terlarang sedang ditutup untuk pengunjung.
Kota Terlarang sendiri mulai dibangun pada tahun 1400-an. Tempat ini merupakan salah satu objek wisata terbesar China selain Tembok Besar.
Kota Terlarang memiliki banyak nama. Di Tiongkok, lokasi tersebut umum dikenal dengan nama Gu Gong atau “bekas istana”. Nama yang sekarang dikenal secara umum sebagai “Kota Terlarang” merupakan terjemahan dari Zijin Cheng yang berarti “Kota Terlarang Ungu”. []