JAKARTA, WB – Sekretaris Jenderal Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (Fitra), Yenny Sucipto, menjelaskan bahwa sepanjang 2015, kinerja DPR khususnya dalam proses penyusunan anggaran dinilai buruk.
Fitra menilai, dalam penyusunan anggaran lebih kental nuansa politik transaksional ketimbang optimalisasi anggaran.
“Kita mengkhawatirkan, kondisi ini akan terus berjalan hingga masa periode 2014-2019 berakhir,” kata Yenny di Jakarta, belum lama ini.
Ia menyebut sejumlah proyek aneh di DPR yang dibiayai APBN 2016. Semisal proyek pembangunan gedung DPR, alun-alun demokrasi, klinik dan masih banyak lagi. Padahal lanjut Yenny, belum ada dokumen perencanaan resmi dari arsitek, kementrian PUPR. Ataupun belum ada Amdal dan Ijin dari Pemprov DKI Jakarta.
“Fungsi DPR sebagai lembaga legislasi menjadi sulit. Target legislasi jarang sekali tercapai,” tandas Yenny.[]