WARTABUANA – Pakar penyakit menular terkemuka Amerika Serikat (AS), Anthony Fauci, pada Jumat (4/12) menyampaikan bahwa dirinya menerima tawaran Presiden terpilih AS Joe Biden untuk menjadi kepala penasihat medis.
“Tentu saja. Saya langsung menyanggupinya,” ujar Fauci dalam wawancara di program berita “Today” NBC.
Konfirmasi itu muncul sehari setelah Biden mengungkapkan bahwa dirinya telah meminta Fauci untuk menjadi kepala penasihat medis dan bagian tim respons COVID-19 dalam pemerintahannya.
“Saya memintanya untuk tetap menjalankan peran sama yang diembannya selama masa pemerintahan beberapa presiden,” kata Biden dalam sebuah wawancara dengan CNN pada Kamis (3/12).
Fauci, yang menjabat sebagai Direktur Institut Penyakit Menular dan Alergi Nasional AS sejak 1984, juga menjadi salah satu anggota yang paling menonjol dalam gugus tugas coronaviruspemerintahan Donald Trump.
Ron Klain, calon kepala staf Gedung Putih pemerintahan Biden yang juga koordinator respons Ebola Gedung Putih di bawah pemerintahan mantan presiden Barack Obama, mengatakan dalam cuitannya di Twitter pada Jumat bahwa “suatu kehormatan besar” untuk dapat bekerja sama dengan Fauci lagi.
Biden menegaskan bahwa pemerintahannya akan menjadikan upaya mengatasi pandemi COVID-19 sebagai prioritas utama. Pandemi itu telah menginfeksi lebih dari 14,2 juta orang di AS, dengan jumlah kematian tercatat hampir 278.000.
Partai Demokrat pada Kamis juga menyampaikan bahwa Biden akan mengimbau warga AS untuk mengenakan masker selama 100 hari pertama setelah dilantik.
Fauci pada Jumat mengatakan dirinya telah berbicara dengan Biden terkait rencana tersebut, dan menyatakan bahwa itu adalah gagasan yang bagus.
“Dia (Biden) berkata, ‘hei semua warga, percayalah pada saya selama 100 hari,” ujar pakar tersebut. “Saat ini, mungkin setelah ini berakhir, kita masih membutuhkannya, namun dia hanya menginginkan komitmen semua warga selama 100 hari.” [xinhua]