JAKARTA, WB – Anggota DPD RI Fahira Idris begitu menyesalkan kasus kekerasan anak yang kini marak terjadi. Terakhir soal pembunuhan siswa SD yang jasadnya dibuang dan ditaruh dalam kardus.
Dari penelusuran Wartabuana.com melalui akun twitter milik putri mantan Menteri Perindustrian Fahmi Idris itu menuliskan keluhannya. “Coba perhatikan setiap pemilu ada tidak, calon anggota dewan yang punya program perlindungan anak?” tanya Fahira, Jakarta, Selasa (6/10/2015).
“Ada tidak, calon kepala daerah yang mencantumkan konsep perlindungan anak dalam program aksinya?” imbuh Fahira dengan menambahkan tagar stop kekerasan anak.
Tak hanya itu kekesalannya tersebut juga ditujukan untuk anggota dewan dan Presiden. “Atau saat Pilpres kemarin, ada tidak, debat calon presiden tentang perlindungan anak? Kita masih menepikan persoalan perlindungan anak!” tulis dia.
Menurutnya apabila program persoalan perlindungan anak tersebut tidak didengungkan peristiwa seperti yang dialami Engeline, PNF, akan terus terulang.
“Masih banyak oknum penegak hukum yang belum tanggap dalam menangani kekerasan terhadap anak yang sebenarnya adalah kejahatan luar biasa,” tegas dia.
Bahkan, kata Fahira yang dikenal sebagai pengusaha dan aktivis tersebut masih ditemukan hakim yang memutus vonis ringan pelaku kekerasan seksual terhadap anak. “Jaksa penuntut umumnya sama sekali tidak mengajukan banding,” celoteh Fahira
Fahira yang juga tegas terhadap kampanye minuman keras ini juga meminta semua kejahatan anak harus dihukum berat bahkan jika sampai menghilangkan nyawa bisa dihukum mati.
“Ini sebagai tanda bahwa negara ini perang terhadap kekerasan anak. Kalau negara tegas, jangankan berbuat, berniat menyakiti anak saja kita sudah tidak berani,” pungkas Fahira yang merupakan almamater The London School of Flowers, Inggris mengakhiri kicauannya di twitter. []