WARTABUANA – Wakil Ketua DPR, Fadli Zon menyesali atas ditemukannya 2.160 Kartu Tanda Penduduk Elektronik (eKTP) yang tercecer di Pondok Kopi, Jakarta Timur.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu menganggap kasus serupa sudah banyak terjadi. Ini mengisyaratkan tidak adanya tanggung jawab aparat pemerintah.
“Dalam satu bulan aja ada banyak masalah soal eKTP. Terakhir di Pondok Kopi Duren Sawit ini. Pemerintah tidak bertanggung jawab atas data kependudukan,” kata Fadli Zon.
Ia menyesali, pasalnya hingga kini pelaku pembuangan belum ditemukan. Menurutnya pemerintah lewat Dirjendukcapil harusnya mengetahui siapa orang yang membuang ribuan eKTP ini.
“Dirjen DukCapil aja gak tahu siapa yang buang. Kalau saya mungkin bisa bilang, ini genderuwo yang buang,” ketusnya.
Ia menambahkan, data kependudukan ini sangat penting apalagi jelang pesta demokrasi. Jika terjadi kesalahan, data ini akan memengaruhi Daftar Pemilih Tetap (DPT). Untuk itu ia menyarankan agar sebelum penetapan DPT oleh KPU, bisa dilakukan audit forensik terhadap data di KPU.
“Kedepan mungkin bisa dilakukan auidit forensik data KPU. Mungkin Januari atau Februari oleh kedua tim (dari dua pasang calon presiden) biar ada confident soal DPT,” katanya.
Diketahui, sebuah karung berisi ribuan e-KTP ditemukan berceceran di area persawahan yang berada di Jalan Karya Bakti III, Kelurahan Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur.
Ribuan e-KTP tersebut milik warga Kelurahan Pondok Kelapa, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur.
Ribuan e-KTP itu ditemukan berceceran di area persawahan yang berada di Jalan Karya Bakti III, Kelurahan Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Sabtu.
Kapolres Jakarta Timur Kombes Yoyon Tony Surya Putra mengatakan, hingga saat ini polisi telah memeriksa 10 orang saksi terkait penemuan ribuan KTP elektronik (e-KTP) yang dibuang di area persawahan di Pondok Kopi, Jakarta Timur, Sabtu (8/12/2018).[]