MOSKOW, WB – Diduga telah membocorkan data akun pengguna, Facebook telah menghapus sekitar 200 halaman akun milik Rusia dan Instagram juga menutup 65 akun dan sejumlah iklan milik Pemerintah Moskow.
NPR News mengabarkan Jumat (6/4/2018), pemberangusan itu dilakukan Facebook setelah Rusia melalui Badan Riset Internet dituduh mempengaruhi Pilpres AS 2016. Dalam pernyataan resminya, Facebook mengungkapkan, “Badan Riset Internet itu tidak lagi punya tempat di Facebook.”
Perusahaan sosial media raksasa itu menghapus 70 akun dan 138 halaman milik Rusia, termasuk 65 Instagram dan sejumlah iklan. Hampir seluruh materi berbahasa Rusia, termasuk komentar dan acara-acara domestik dan internasional. Facebook juga menghapus akun milik Organisasi Berita Federal Rusia, IRA. Menurut Facebook, “IRA telah seringkali menggunakan jaringan dari akun bodong untuk memanipulasi orang lewat Facebook,” bunyi pernyataan resmi Facebook.
Langkah itu dikecam Pemerintah Kremlin yang menuduh Facebook menerapkan sensor ketat terhadap Rusia.
“Hal itu merupakan manifestasi dari penyensoran media massa Rusia,” ujar Dmitry Peskov jurubicara Presiden Vladimir Putin seperti dikutip Kantor Berita Rusia TASS.
Kepada sejumlah wartawan, Peskov membantah bahwa para oligarki (orang-orang berkuasa) punya hubungan dekat dengan pusat pemerintahan Kremlin dan Presiden Putin. Apalagi ikut membantu mempengaruhi Pilpres 2016.
“Saya rasa, sebutan oligarki tidak pantas. Lebih baik menggunakan kata-kata para pengusaha besar,” sindir Peskov.[]