JAKARTA, WB – Di hadapan anggota Bawaslu, Tim Kampanye Jokowi-JK, Rieke Diah Pitaloka, membantah dirinya melakukan kampanye dengan membagi-bagikan Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar di Stasiun Depok, Jawa Barat kepada para penumpang beberapa waktu lalu.
Menurut Rieke, saat itu dia hanya memberikan contoh `Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar` kepada para oenumpang kereta. Karenanya, Rieke mengatakan pelapor tidak melihat apa yang mereka sampaikan.
“Saya dianggap melakukan pelanggaran kampanye dengan membagikan Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar. Seolah dua kartu, dan tidak ada barang bukti dari pihak pelapor dari kartu yang menurut dia dibagikan oleh saya,” bantah Rieke didampingi Alexander Lay dan Firman Daeli di Bawaslu, Jakarta, Jumat (20/6/2014).
Rieke mempertegas, dirinya hanya memberikan satu contoh kartu `Indonesia Sehat dan Pintar` sebagai sosialisasi jika nanti Jokowi-JK terpilih menjadi presiden.
“Karena yang saya bagikan adalah ini. Namanya saja sudah salah. Ini baru contoh. Ini baru sosialisasi kalau Pak Jokowi-JK jadi presiden kartu itu akan dibagikan tapi dengan mekanisme tepat tidak mungkin dibagi-bagikan di kereta,” kata Rieke.
Ke depannya, Rieke pun berharap agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) mempertegas tempat atau wilayah yang tidak bisa dilakukan kegiatan kampanye.
Sepeti diketahui, Komunitas Pengguna Kereta Rel Listrik (KPKRL) melaporkan Rieke soal dugaan pelanggaran pemilu menggunakan fasilitas negara di Stasiun Depok. KPKRL melaporkan politisi PDIP itu ke Bawaslu pada Rabu (18/6/2014) lalu. []