JAKARTA, WB – Setelah tiga hari bermusyawarah, akhirnya forum Ijtimak Ulama merekomendasikan Prabowo Subianto sebagai capres dan sebagai cawapresnya ada dua nama yang diusulkan, Salim Segaf Aljufri dan Ustaz Abdul Somad.
“Untuk kepemimpinan nasional, peserta Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional sepakat untuk merekomendasikan: Letjen TNI (Purn) H. Prabowo Subianto – Al Habib Dr. H. Salim Segaf Al-Jufri dan Letjen TNI (Purn) H. Prabowo Subianto – Ust. Abdul Somad Batubara, Lc., MA sebagai calon presiden dan calon wakil presiden untuk didaftarkan ke KPU oleh Partai Koalisi Keumatan dalam kontestasi Pemilihan Presiden 2019,” demikian bunyi pernyataan rekomendasi Ijtimak Ulama.
Menanggapi namanya masuk dalam daftar rekomendasi yang diusulkan oleh Ijtimak Ulama. Da’i kondang asal Riau, Ustadz Abdul Somad menolak secara halus rekomendasi tersebut. “Biarlah saya jadi suluh di tengah kelam, setetes embun di tengah sahara. Tak sungkan berbisik ke Habib Salim, tak segan bersalam ke Jenderal Prabowo,” kata ustadz Abdul Somad melalui Fanspage resminya, Minggu (29/7/2018).
Ustadz Abdul Somad memilih Prabowo lebih cocok didampingi oleh Habib Salim. “Prabowo-Habib Salim pasangan tawazun (seimbang) antara ketegasan tentara dan kelembutan Ulama, Jawa non-Jawa, nasionalis-religius, plus barokah darah Nabi dalam diri Habib Salim,” ujarnya.
“Setelah Sayyidina Umar bin Khattab wafat, sebagian Sahabat ingin membaiat Abdullah -anak Sayyidina Umar- sebagai pengganti. Beliau menolak lembut, karena bidang pengabdian ada banyak pintu. Fokus di pendidikan dan dakwah,” tutur Ustadz Abdul Somad.
Berikut selengkapnya pernyataan Ustadz Abdul Somad, Lc. MA :
Selamat! Ternyata kerumunan sudah berubah menjadi barisan kekuatan.
Prabowo-Habib Salim pasangan tawazun (seimbang) antara ketegasan tentara dan kelembutan Ulama, Jawa non-Jawa, nasionalis-religius, plus barokah darah Nabi dalam diri Habib Salim.
Biarlah saya jadi suluh di tengah kelam, setetes embun di tengah sahara. Tak sungkan berbisik ke Habib Salim, tak segan bersalam ke Jenderal Prabowo.
Setelah Sayyidina Umar bin Khattab wafat, sebagian Sahabat ingin membaiat Abdullah -anak Sayyidina Umar- sebagai pengganti. Beliau menolak lembut, karena bidang pengabdian ada banyak pintu.
Fokus di pendidikan dan dakwah.
Al-Faqiir Ilaa Rabbih, Abdul Somad
[]