JAKARTA, WB – Datangnya musibah secara beruntun bagi jemaah haji mulai dari hujan badai, terjungkalnya crane, hotel yang terbakar hingga tragedi mina tentunya menyisakan luka mendalam.
Atas tragedi tersebut seorang entrepreneur intelektual Denny Januar Ali mengusulkan agar jemaah haji tidak mengalami peristiwa yang tidak diinginkan salah satunya membuat reformasi manajemn haji secara radikal atau out of the box.
Menurutnya ada tiga cara yang bisa dilakukan seperti di laman facebook miliknya. Pertama ulama terkemuka mengeluarkan fatwa bahwa jumlah hari haji yang sah tak hanya 5 hari, tapi berbulan-bulan. Kedua arsitektur di Mina diubah agar semakin nyaman dan aman untuk menampung jutaan jemaah yg terus bertambah. Ketiga Arab Saudi melibatkan manajemen multi nasional dengan kualitas internasional terutama di Mina.
Sontak pendapat yang ia tulis di jejaring sosial yang didirikan Mark Zuckerberg tersebut mendapat kritikan tajam sejumlah netizen. Dimana pendiri Lembaga Survei Indonesia (LSI) itu mengubah agar pelaksanaan ibadah haji tidak hanya di bulan Dzulhijjah. Netizen itu jelas saja marah karena ibadah telah ditentukan waktunya hanya di bulan Dzulhijjah, khususnya tanggal 9 hingga 13 Dzulhijjah.
“Pak Denny J.A ibadah bukan demokrasi. Kalo ndak paham Islam jangan bicara tentang Islam,” komentar netizen lainnya.
“Sekalian digabungin sama pendapat yang lain, haji gak usah ke Mekah. Trus jadiin agama baru. Jadi gak perlu merubah-ubah Islamnya. Konsekwensi menjadi seorang muslim ya harus menuruti seluruh hukum yang telah ditetapkan di dalam Al-quran dan hadist. Gak setju?? Ya tinggal buat agama sendiri yang lebih cocok, sesuai selera masing-masing. kalau dirasa ajaran Islam itu gak efisien, buang-buang uang, buang-buang nyawa, gak usah rubah Islamnya seperti yang terjadi pada agama Kristen yang diubah-ubah sampai sebegitu banyak versinya. Cukup buat agama baru,” pungkas Muhammad Hafiz. []