JAKARTA, WB – Beredar susunan kabinet bayangan pemerintahan Jokowi – JK diberbagai media sosial dan sempat menjadi pembicaraan hangat di jejaring sosial, dinilai oleh ketua DPP Partai Demokrat, Mohammad Jafar Hafsah sebagai langkah yang harus dipikirkan dengan matang oleh Jokowi jika nanti disahkan sebagai presiden terpilih periode 2014-2019.
“Jokowi-JK harus pandai memilih dan menunjuk calon menteri. Karena jabatan menteri itu bukan sebagai tempat pemanasan tapi tempat buat orang-orang yang paham dengan tugas dan kerjanya,” papar Jafar, Kamis (31/7/2014).
Posisi menteri, kata Jafar, jangan dilihat sebagai sebuah jabatan untuk melakukan berbagai tindakan praktek dan membiarkan sang presidennya untuk bekerja. Apalagi kalau si menteri harus melakukan berbagai pemanasan terhadap program-program barunya kelak. Tapi kedepan si menteri yang berada di kabinet sudah mantap dengan agenda dan programnya. Jadi saat terpilih nanti sudah unjuk aksi dan langsung untuk unjuk gigi dengan kinerja nyatanya.
“Kalau cuma pemasanan saja dan tidak mampu untuk bekerja, saran saya sebaiknya menteri itu segera mundur atau dicopot, karena menteri itu tidak akan bisa memenuhi harapan jutaan rakyat,” ujar Jafar.
Terkait maraknya susunan kabinet bayangan Jokowi-JK yang merebak beberapa waktu lalu, Jafar tidak ingin mempermasalahkan hal tersebut. Menurutnya, siapapun sosok tokoh yang telah ditunjuk oleh presiden terpilih nantinya, apakah dia dari kalangan parpol politik ataupun elite tertentu dan juga akademisi atau bukan. Yang jelas seorang menteri itu harus dapat bekerja sama dengan presiden dan wakilnya.
“Menteri itu yang jelas harus berpengalaman, dan dapat bekerja sama dengan presiden dan wakilnya,” tandas Jafar. []