JAKARTA, WB – Meski Partai Demokrat dinyatakan sebagai partai penguasa karena berhasil memenangkan Susilo Bambang Yudhoyono pada Pemilu Presiden 2004 dan 2009. Namun tetap saja partai ini dinilai tidak punya kemampuan secara politik untuk menjadi oposisi dalam pertarungan Pilpres 2014.
Hal itu disampaikan oleh pengamat politik dari Universitas Gajah Mada, Ari Sudjito. Ia mengatakan dengan kondisi Demokrat yang hanya memperoleh 9 persen di Pemilu Legislatif 2014. Ini menandakan jika kekuatan Demokrat di parlemen masih lemah. Untuk itu, jauh dari kemungkinan Demokrat belum siap menjadi oposisi.
“Kalau mau jadi oposisi, mesin politiknya harus kuat di parlemen. Kalau suaranya saja masih lemah saya rasa belum siap,” ujarnya saat di konfirmasi, Kamis, (17/7/2014).
Menurut Ari, saat ini yang dibutuhkan oleh Demokrat justru mencari kekuatan di parlemen untuk mendukung presiden yang mau meneruskan program pemerintahan SBY. Salah satunya caranya adalah, Ari melihat Demokrat sudah mulai kelihatan untuk menarik dukungannya kepada Prabowo-Hatta, dan beralih mendukung Jokowi-JK.
Terlebih kata Ari, koalisi merah putih yang dibentuk oleh Prabowo-Hatta dinilai sangat rentan. Pasalnya koalisi tersebut dibentuk lebih banyak bersifat pragmatisme dibandingkan atas kesamaan ideologi partai. Dan itu sudah bisa dibaca dari kehadiran Partai Demokrat.
Salah satu inti point-nya adalah, Ari mengatakan, sejak awal Demokrat sudah mulai memainkan politik dua kaki, yakni dengan membagi dua kadernya untuk mendukung Prabowo dan juga mendukung Jokowi. Sementara itu, Demokrat sendiri sampai saat ini belum punya pengalaman untuk beroposisi. “Jadi menurut saya itu langkah yang realistis diambil oleh Demokrat,” katanya.
Demikian, juga Partai PDI-P, menurut Ari, Megawati selaku Ketua Umum partai bisa saja menerima Partai Demokrat, jika memang ia ingin bergabung dengan Jokowi. Asal dalam pertimbangnya SBY tidak memakai politik transaksional. Karena itu dianggap bertentangan dengan prinsip kampanye yang selama ini diserukan oleh Jokowi.
“Kalau soal SBY sama Mega, seiring tidak ada transaksi, kemungkinan itu bisa,”jelasnya. []