WARTABUANA – Hingga hari ketiga demonstrasi anti-Donald Trump terjadi di Amerika Serikat terus berlanjut. Para pengunjuk rasa memadati jalan-jalan utama di sejumlah kota besar dan universitas. Bahkan di beberapa daerah seperti Portland, demonstrasi berlangsung anarkis.
Tampak sejumlah pengunjuk rasa memecahkan jendela sejumlah toko, merusak kendaraan dan membakar sampah di tengah jalan. Polisi menggunakan semprotan merica dan flash bang untuk membubarkan massa.
Sekitar 4.000 pengunjuk rasa berkumpul di pusat kota pada Kamis (10/11) malam sambil meneriakkan slogan-slogan seperti “Kami menolak presiden terpilih!” Associated Press melaporkan.
Sejumlah peserta merusak 19 mobil di sebuah dealer yang terletak di Northeast Portland, menurut manajer penjualan, Oregonlive.com melaporkan.
Mereka lalu berjalan ke arah barat, melewati Jembatan Broadway ke Pearl District dan memecahkan kaca sejumlah bangunan.
Demonstrasi awalnya berlangsung damai sampai para pengunjuk rasa bertemu dengan kelompok anarkis, dan mereka mulai melakukan pengrusakan bersama-sama, baik merusak bangunan, kendaraan, bahkan memutus aliran listrik, KGW-TV melaporkan.
Di Twitter, polisi Portland mengatakan, banyak pengunjuk rasa yang “mencoba menghentikan aksi kelompok anarkis melakukan pengrusakan”, tapi mereka menolaknya. Sebagian besar pengunjuk rasa meneriakkan slogan “aksi damai”.
Petugas memerintahkan pengunjuk rasa membubarkan diri setelah menganggap bahwa aksi protes sudah berubah menjadi kerusuhan. Polisi mengatakan, perbuatan sejumlah demonstran sebagai “tindakan kriminal dan berbahaya”. Sedikitnya 26 orang ditangkap dalam demo anti-Trump di Portland, demikian sebagaimana dikutip dari USA Today. []