JAKARTA, WB – Teror air keras yang menimpa penyidik KPK, Novel Baswedan terus mendapat perhatian dari berbagai pihak. Novel pun kini dirujuk ke Singapura untuk mendapatkan perawatan setelah kornea matanya luka.
Sejauh ini polisi masih menyelidiki aksi teror tersebut dengan meminta keterangan dari sejumlah saksi termasuk rekaman CCTV di kediaman Novel Baswedan.
Siraman teror sepertinya tak berhenti di air keras saat muncul pihak yang menyebarkan informasi hoax di sosial media. Seperti akun @VivaRevolusi yang dengan mudahnya menyebutkan aktor dibalik siraman tersebut adalah Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan BG alias Budi Gunawan, Kepala BIN.
Pengamat Sosial dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Fauzan mengatakan, relevansi Ahok sebagai calon gubernur DKI Jakarta tidak cukup untuk menjadikan pihaknya sebagai otak kotor dibalik teror beringasnya air keras.
Begitupun dengan Budi Gunawan yang sebenarnya telah selesai berurusan dengan KPK dan saat ini tengah menjabat sebagai kepala garda depan mata telinga negara.
“Tuduhan yang dialamatkan ke tokoh-tokoh tersebut jika dikaji lebih lanjut, hanya isapan jempol belaka buah tendensi yang justru akan membuat pelaku berurusan dengan hukum,” kata Fauzan melalui siaran elektroniknya, Jumat (14/4/2017).
Masyarakat saat ini telah memiliki sikap kritis atas segala pemberitaan ataupun muatan konten negatif yang muncul dalam setiap kanal media.
Tidak berhenti disitu sikap tegas dari Kapolda Metro Jaya Irjen (Pol) M Iriawan juga ditunjukkan dengan jaminan bahwa penyidik Polda Metro Jaya tetap akan profesional menangani pelaku penyiraman air keras ke Penyidik Senior KPK tersebut.
“‘Kenapa mesti berpengaruh, ya enggaklah. Tetap aja kami ungkap,” tegas Iriawan kepada wartawan di Kodam Jaya, Jalan Mayjen Soetoyo, Jakarta Timur, Kamis (13/4/2017).
Ucapan Kapolda ini menjawab pertanyaan wartawan atas banyaknya spekulasi tanpa landasan fakta akurat di media sosial yang menuduh Polri mencoba mengaburkan masalah.
Saat ini situasi negara sedang bersiap menyambut putaran kedua Pilkada DKI Jakarta, masyarakat diharapkan fokus pada pemberantasan narkoba hingga pencegahan penyimpangan ideologi negara yang jelas-jelas dapat mengganggu stabilitas bangsa Indonesia.
Lembaga-lembaga penegak hukum dan instansi pemerintah secara umum memiliki tujuan yang sama yakni menjaga keutuhan Negara Indonesia dari segala tindak kejahatan, korupsi, terorisme, dan ancaman tantangan hambatan gangguan lainnya.
“Mari kita dukung kinerja KPK secara menyeluruh dan mendoakan agar Novel Baswedan segara sembuh. Karena sejatinya segala teror yang dialamatkan tak menbuat lembaga anti rasuah mengendor,” pungkas Fauzan.[]