WARTABUANA – China harus mendorong pembentukan sistem pencegahan dan pengendalian penyakit nasional yang didukung oleh kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) mengingat peran penting teknologi itu dalam perjuangan China melawan penyebaran COVID-19, ungkap seorang anggota parlemen nasional.
“AI memainkan peran penting dalam melacak penularan dan pelatihan para dokter di tingkat dasar selama pandemi dan membantu menyempurnakan diagnosis dan perawatan COVID-19,” tutur Liu Qingfeng, seorang deputi Kongres Rakyat Nasional (National People’s Congress/NPC) ke-13 yang juga menjabat sebagai ketua dewan iFlytek, perusahaan AI China terkemuka.
“Kinerja teknologi itu dalam bidang pencegahan dan pengendalian epidemi melampaui ekspektasi kita,” ujarnya.
Liu melontarkan pernyataan itu di sela-sela pertemuan sesi keempat badan legislatif nasional China NPC ke-13.
“Lebih penting lagi, AI secara otomatis dapat mendeteksi risiko penyakit-penyakit menular besar, serta membantu membentuk mekanisme kewaspadaan, pencegahan, dan pengendalian penyakit dengan konsep cerdas,” imbuhnya, seraya menyarankan lebih banyak dukungan dalam penelitian terhadap teknologi-teknologi kunci di bidang tersebut.
Liu juga menyebut potensi besar teknologi AI dalam membantu warga lansia di China untuk mengatasi kesenjangan digital, serta merangkul teknologi-teknologi baru seiring upaya negara tersebut menangani penuaan populasi dalam periode Rencana Lima Tahunan ke-14 (2021-2025). [Xinhua]