Perancis, WB – Majalah satir Charlie Hebdo kembali terbit pascaserangan yang menewaskan lima kartunis mereka, Rabu (7/1). Dalam edisi terbaru hari Rabu (14/1) itu, Charlie Hebdo kembali memasang gambar sosok berjubah dan bersorban putih yang mereka sebut sebagai Nabi.
Bahkan kali ini, Majalah tersebut berani mencetak tiga juta kopi dari biasanya yang hanya cetak 60 ribu eksemplar. Tampak dimuka halaman depan
tulisan “Je Suis Charlie” .
Meski dianggap kembali memprovokasi, namun majalah tersebut laku di pasaran. Permintaan majalah edisi ini sangat tinggi terutama dari kalangan keluarga korban.
Dalam tulisan editorial, mereka berterima kasih pada jutaan orang yang mendeklarasikan diri sebagai Charlie. Majalah dikabarkan terbit dalam enam bahasa, termasuk Inggris, Arab dan Turki.
Terbitan ini juga akan diluncurkan secara daring. Kepala editor, Gerard Biard mengaku sangat bahagia telah meluncurkan edisi kali ini. “Kami senang karena telah menyelesaikannya,” kata dia.
Menyikapi hal tersebut, Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), Tengku Zulkarnain menghimbau kepada umat Muslim di seluruh dunia khususnya Prancis untuk tidak terpancing emosi.
“Umat Islam jangan terpancing emosi dengan hal tersebut,” kata Tengku.
Ia mengatakan kebencian sebagian umat lain kepada Islam memang tidak dipungkiri. Menurutnya, hal tersebut telah tertera di dalam Alquran. Masih kata dia, alangkah indahnya bila mereka dapat merasakan syiar Islam yang sebenarnya.
“Bila terpancing emosi dapat merugikan umat Islam, jangan sampai kita melakukan hal-hal kontraproduktif,” tandas Tengku.[]