JAKARTA, WB – Pengusulan nama Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai calon Panglima TNI oleh pemerintah, dinilai pengamat militer dan intelijen, Kertopati Susangityas (Nuning), sebagai langkah tepat.
Nuning melihat sosok Gatot dianggap mampu memimpin institusi militer dengan segala tantangannya. Mengingat seorang Panglima TNI harus memiliki visi misi membangun Trimatra terpadu baik Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU) dimana mereka harus melepaskan semangat ego sektoralnya.
“Saya pikir Pak Gatot dengan pengalamannya di lapangan mampu serta memahami proxy war yang kini sangat mengkhawatirkan, saya rasa memang cocok dengan situasi kekinian negara kita,” urai Nuning, Rabu (10/6/2015).
Wanita yang pernah bekerja di Komisi I DPR-RI dari fraksi Hanura ini menambahkan, Gatot mampu mewujudkan kebijakan pemerintah terkait Poros Maritim Dunia. Menurutnya, bicara poros maritim bukan berarti tidak bicara matra yang lainnya, diperlukan paradigma utuh dalam melihatnya.
Ia juga melihat sosok Gatot Nurmantyo lebih kedepankan tentara terbangun secara profesional, yakni tidak berpolitik, tetapi paham politik. Nuning juga meyakini, terpilihnya Gatot nantinya tidak akan menimbulkan resistensi dari tiap matra karena organisasi TNI selalu mengedepankan sistem komando yang terstruktur dengan baik.
“Presiden harus menjelaskan alasan mengapa Jenderal Gatot ditunjuk jadi calon panglima agar tidak menimbulkan polemik di mata masyarakat. Tapi pastinya Presiden melihat berbagai faktor ya,” tandas Nuning.
Sosok Gatot Nurmantyo lahir di Tegal, Jawa Tengah pada 13 Maret 1960. Selama berkarir di dunia militer, lulusan Akademi Militer (Akmil) 1982 ini pernah menduduki sejumlah jabatan strategis TNI AD di antaranya, pernah menjabat sebagai Danrindam Jaya, Danrem 061/Suryakencana pada 2006-2007, Kasdivif 2/Kostrad periode 2007-2008 dan Dirlat Kodiklatad pada 2008-2009.
Gatot juga menjabat sebagai Gubernur Akmil periode 2009-2010, Pangdam V/Brawijaya periode 2010-2011, Komandan Kodiklat TNI AD pada periode 2011-2013, Pangkostrad 2013-2014, dan terakhir sebagai KSAD.[]