WARTABUANA – Pemerintah Malaysia pada Sabtu (5/12) mengatakan bahwa mereka akan memperpanjang perintah kontrol pergerakan di beberapa wilayah hingga 20 Desember untuk mengendalikan penyebaran COVID-19.
Menteri Pertahanan Malaysia Ismail Sabri Yaakob, yang mengoordinasikan penerapan pembatasan COVID-19 di negara itu, mengumumkan dalam konferensi pers bahwa perpanjangan pembatasan sudah diberlakukan di Kuala Lumpur, Negara Bagian Selangor yang berdekatan, dan Negara Bagian Sabah di Malaysia bagian timur.
Sementara itu, pembatasan di wilayah lain termasuk Putrajaya, yang berada di sebelah selatan Kuala Lumpur, akan dicabut, ungkapnya.
Pada Sabtu, Kementerian Kesehatan Malaysia melaporkan 1.123 kasus baru terkonfirmasi COVID-19, sehingga menambah total nasional menjadi 71.359 kasus.
Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Malaysia Noor Hisham Abdullah mengatakan dalam pernyataan pers bahwa lima dari semua kasus baru tersebut adalah kasus impor dan 1.118 adalah penularan lokal.
Juga dilaporkan empat kematian baru akibat epidemi coronavirus, menambah jumlah kematian menjadi 380.
Ada tambahan 1.143 pasien yang dinyatakan sembuh, sehingga jumlah kesembuhan menjadi 60.204, atau 84,4 persen dari semua kasus.
Dari 10.775 kasus aktif yang tersisa, 130 di antaranya masih dirawat di unit perawatan intensif dan 54 dari mereka membutuhkan bantuan pernapasan. [xinhua]