JAKARTA, WB – Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan secara umum masyarakat Indonesia masih belum siap menghadapi bencana. Berdasarkan tiga penelitian ataupun kajian mengenai tingkat kesiapsiagaan masyarakat menghadapi bencana ternyata hasilnya menunjukkan bahwa pengetahuan kebencanaan meningkat. Tetapi pengetahuan ini belum menjadi sikap, perilaku dan budaya yang mengkaitkan kehidupannya dengan mitigasi bencana.
“Upaya penanggulangan bencana longsor juga belum terlalu signifikan mengurangi risiko bencana. Banyak pemda yang belum menempatkan masalah penanganan bencana menjadi prioritas pembangunan daerah dalam RPJMD,” kata Sutopo saat memaparkan penanganan banjir dan longsor di Jawa Tengah, Jakarta, Senin (20/6).
“Kesiapsiagaan masyarakat dan Pemda masih rendah. Pengetahuan bencana meningkat tetapi kebijakan rencana tanggap darurat, peringatan dini dan mobilisasi sumber daya masih minim,” terang Sutopo.
Menurut Sutopo banyak daerah yang telah dipasang sistem peringatan dini longsor. LEWS (Landslide erly warning system) seperti di Banjarnegara, Bogor, Bandung, Karanganyar dll. Tapi apakah teknologi telah berfungsi dengan baik?
“Ternyata banyak kasus belum berkelanjutan. Tidak adanya biaya operasi dan pemeliharaan masyarakat merasa tidak memiliki, kerusakan teknik, bersifat proyek dan sebagainya menyebabkan alat tidak terawat,” tandas Sutopo. []