JAKARTA, WB – Badan Narkotika Nasional (BNN) langsung mengambil tindakan paska kaburnya sepuluh tahanan narkoba kelas kakap dari Rutan BNN di Cawang, Jakarta Timur, Selasa (31/3/2015) dini hari.
Dengan dipimpin oleh Komjen Pol Anang Iskandar, jajarannya masih memeriksa enam closed circuit television (CCTV) di dalam rumah tahanan. Selain itu mereka juga akan mengecek CCTV di kompleks RS Pusat Otak untuk melacak jejak pelaku.
Kabaghumas BNN Kombespol Slamet Pribadi menjelaskan tahapan pelaku bisa melarikan diri. Menurut Slamet, setelah keluar dari rutan, mereka melewati tembok setinggi 4 meter untuk keluar dari komplek BNN. Dengan kayu sepanjang 2 meter yang disandarkan di tembok, mereka memanjat dan melompati tembok.
“Tepat disamping Rumah Sakit Pusat Otak Nasional, mereka kemudian berlarian ke luar menuju kendaraan yang menjemput,” ungkap Slamet.
Tim khusus sendiri sudah disiapkan untuk mengejar para tahanan. Foto para pelaku disebar. BNN juga bekerja sama dengan berbagai pihak seperti kepolisian sampai petugas RT-RW. Slamet mengimbau kepada para tahanan yang kabur untuk segera menyerahkan diri sebelum petugas bertindak tegas.
“Kami tidak akan segan menindak tegas. Apalagi tim kami mampu mengatasi kasus serupa beberapa tahun lalu,” ujarnya.
BNN sendiri pernah menangkap tahanan yang kabur pada 2012. Saat itu, seorang tahanan narkoba bernama Tansil melarikan diri saat menyaksikan barang bukti pidananya yang berupa 19 kg ganja dimusnahkan petugas. Dia kabur dengan cara menaiki tiang-tiang mobil. Namun, tiga petugas yang mengejar berhasil menangkap kembali tahanan tersebut di rumah penduduk.[]