WARTABUANA – Seorang wanita, jika tidak cermat merawat dan menjaga kesehatan organ intim bisa mengundang. Salah satu yang harus diperhatikan adalah keberadaan bulu kemaluan alias pubis. Perlukan dibiarkan? Atau dicukur?
Bulu kemaluan merupakan salah satu penanda kematangan seksual yang berfungsi sebagai barrier terhadap invasi bakteri maupun virus pada vagina, mengurangi gesekan saat hubungan seksual, mempertahankan kehangatan organ intim, serta transmiter dari feromon.
Mencukur bulu kemaluan diperbolehkan namun harus dilakukan dengan teknik yang benar. Pencukuran dengan teknik yang salah tidak hanya akan menyebabkan iritasi dan peradangan, tetapi juga dapat meluas hingga terjadi infeksi pada jaringan sekitar.
Pilihan pencukuran bulu kemaluan sebenarnya bersifat personal. Hingga kini fungsi nyata dari bulu kemaluan masih menjadi perdebatan. Pilihan untuk membiarkan bulu kemaluan tumbuh tanpa pencukuran tidak akan memberikan efek negatif bagi kesehatan, demikian pula dengan pencukuran bulu kemaluan.
Pengurangan jumlah bulu kemaluan sebenarnya tidak akan berpengaruh besar bagi kesehatan, namun metode pencukurannya lah yang dapat membahayakan kesehatan. Kondisi salon dan alat yang digunakan untuk pencukuran juga dapat menjadi sarana penularan infeksi yang akan meningkatkan resiko infeksi.
Saat ini telah tersedia berbagai macam metode untuk menghilangkan bulu kemaluan seperti waxing, laser, trimming, dan shaving; namun metode paling sering dipilih adalah pencukuran atau shaving. Saat Anda akan melakukan pencukuran bulu kemaluan, pastikan Anda menggunakan mata pisau yang baru dan tajam serta gunakan krim cukur sebelum pencukuran untuk mempermudah pencukuran.
Penggunaan pisau cukur bekas akan meningkatkan resiko infeksi dan memperbesar trauma yang mungkin timbul. Saat pencukuran, gunakan satu tangan untuk meregangkan kulit dan cukur lah bulu kemaluan dengan tangan satunya yang bebas tanpa pemberian tekanan. Pencukuran sebaiknya dilakukan berlawanan arah dengan arah tumbuhnya bulu (dari bawah ke atas).
Terakhir, oleskan baby oil (minyak bayi) atau krim aloe vera (ekstrak lidah buaya) untuk menjaga kelembapan setelah pencukuran dan mengurangi resiko terjadinya iritasi dan peradangan. []