WARTABUANA – Data pemodelan menunjukkan bahwa B.1.1.7 dapat menjadi varian utama coronavirus di Amerika Serikat (AS) pada Maret, menurut studi yang dirilis oleh Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) AS pada Rabu (17/2).
Kasus infeksi pertama varian B.1.1.7 di AS terdeteksi di Colorado pada akhir Desember. Hingga 16 Februari, total 1.277 kasus varian B.1.1.7 COVID-19 telah teridentifikasi di 42 negara bagian AS.
Varian B.1.1.7, yang pertama kali dilaporkan di Inggris pada Desember 2020, kabarnya lebih mudah menular dibandingkan turunan SARS-CoV-2 tertentu lainnya, menurut CDC.
Selain varian B.1.1.7, galur baru bernama B.1.351, yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan, dan galur P.1, yang pertama kali ditemukan di Brasil, juga memicu penularan di AS.
Hingga Selasa (16/2), total 1.299 kasus penularan tiga varian coronavirus itu telah dilaporkan di AS, menurut CDC.
Dari seluruh kasus tersebut, 1,277 di antaranya disebabkan oleh varian B.1.1.7, sementara 19 kasus disebabkan oleh B.1.351 dan tiga kasus disebabkan oleh galur P.1.
Kasus infeksi, rawat inap, dan kematian akibat COVID-19 di AS terus mengalami penurunan. Kendati demikian, CDC memperingatkan bahwa varian-varian tersebut dapat menyebabkan “peningkatan cepat” dalam hal infeksi COVID-19.
Hingga Rabu sore waktu setempat, AS mencatat 27,8 juta lebih kasus COVID-19 dengan lebih dari 489.900 kematian, menurut perhitungan waktu nyata (real time) dari Universitas Johns Hopkins. [Xinhua]