WARTABUANA – Negara Bagian Victoria di Australia sedang mempelajari sejumlah model karantina wajib alternatif, termasuk pusat akomodasi yang dibangun khusus di luar kawasan pusat bisnis (central business district/CBD), guna mengatasi ancaman yang terus berubah dari galur-galur baru COVID-19 yang sangat menular.
Kepala Pemerintahan Negara Bagian Victoria Daniel Andrews pada Selasa (16/2) mengatakan bahwa tim pejabat senior sedang meninjau sejumlah lahan di dekat bandara Melbourne dan Avalon yang dapat digunakan untuk membangun beberapa pusat isolasi independen.
Victoria mulai memberlakukan karantina wilayah (lockdown) selama lima hari pada Jumat (12/2) pekan lalu setelah kasus COVID-19 yang berkaitan dengan sebuah hotel karantina di Bandara Melbourne terus bertambah dan sebagian besar kasus dikonfirmasi terinfeksi varian COVID-19 yang lebih menular yang terdeteksi di Inggris.
“Galur-galur virus yang baru dan terus berubah menandakan bahwa kita membutuhkan gagasan baru terkait isolasi wajib dan cara kita memulangkan warga dengan aman,” kata Andrews.
“Di seluruh negeri, pemerintah sedang mempelajari cara beradaptasi dengan ancaman yang terus berubah ini. Kita perlu mendengarkan para ahli dan membuat perubahan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan baru ini.”
Berdasarkan saran awal dari para ahli kesehatan masyarakat, fasilitas isolasi baru akan memiliki struktur datar dengan desain yang memungkinkan protokol pencegahan dan pengendalian infeksi yang ketat.
Kamar-kamar individual yang menampung keluarga dengan beragam variasi jumlah anggota harus dilengkapi dengan fasilitas kamar mandi pribadi dan sistem ventilasi terpisah.
Sebagai bagian dari upaya perencanaan, pemerintah akan mengirim sebuah delegasi ke Howard Springs di Wilayah Utara (Northern Territory) untuk mempelajari fasilitas isolasi yang melibatkan akomodasi satu lantai. [Xinhua]