JAKARTA, WB- Buz Aldrin, orang kedua yang pernah menapakkan kaki di Bulan, harus dievakuasi dari Kutub Selatan, setelah ia jatuh sakit.
Buzz Aldrin mengunjungi Kutub Selatan sebagai bagian dari kelompok pengunjung bersama anaknya Andrew, ketika kondisinya memburuk dan ia diterbangkan ke rumah sakit di Selandia Baru oleh pesawat kargo untuk menjalani perawatan medis.
Dalam sebuah pernyataan, Buzz Aldrin mengatakan ia mengalami sesak napas dan mulai menunjukkan tanda-tanda penyakit ketinggian.
“Nafas saya terasa sedikit lebih pendek. Setelah melewati pemriksaan mereka melihat ada sumbat di paru-paru saya sehingga oksigen di dalamnya menipis,” kata Aldrin seperti yang dilaporkan USA Today.
“Hal ini mendorong mereka untuk membawa saya keluar dari Kutub Selatan dengan penerbangan berikutnya ke McMurdo dan setelah saya berada di kawasan dengan permukaan laut rata-rata saya mulai merasa jauh lebih baik.” katanya.
Buzz Aldrin mengatakan ia masih merasakan sedikit pemampatan di paru-parunya dan disarankan untuk beristirahat di Selandia Baru sampai paru-parunya bersih, dan menghindari melakukan penerbangan panjang kembali ke Amerika Serikat untuk saat ini.
Dia terus memulihkan diri di sebuah rumah sakit di Christchurch, Selandia Baru.
Pria berusia 86 tahun ini sejatinya sedang “berwisata” ke Antartika bersama anak dan manajernya. Berangkat Selasa dari Afrika Selatan, Aldrin berencana bergabung dengan sejumlah peneliti yang sedang melakukan studi mengenai kemiripan lingkungan Antartika dengan Mars.
Antartika sendiri merupakan benua di Kutub Selatan yang jauh dari peradaban manusia di Bumi sehingga mendapat julukan laboratorium raksasa.
Es menyelimuti permukaan dengan ketinggian rata-rata sekitar 2.200-2.300 meter, menjadikannya benua tertinggi di dunia. Ronald Amundsen asal Norwegia adalah orang pertama yang menapakkan kaki di Antartika pada 1911.
Aldrin adalah seorang pilot tempur di Perang Korea sebelum bergabung dengan astronot Amerika Serikat. 20 Juli 1969, ia menginjakkan kaki di bulan, 20 menit setelah Neil Armstrong.
Meski telah pensiun dari pekerjaannya sebagai astronot, Aldrin dikenal tetap aktif menjelajah berbagai tempat di dunia. Sebelum Antartika, ia pernah menyelam hingga dasar Samudera Atlantik menggunakan kapal selam mini pada 1996. Selang beberapa waktu, ia pernah berkunjung ke Kutub Utara.[]