JAKARTA, WB – Asosiasi Riset Opini Publik (Aropi), melalui hasil risetnya, membantah perkembangan isu yang mengatakan bahwa yang memenangkan pasangan gubernur DKI Jakarta Anies – Sandi pada Pilkada DKI 2017, adalah islam radikal.
Aropi yang melakukan riset, menyimpulkan bahwa yang memenangkan pasangan nomor urut tiga tersebut, bukanlah islam radikal.
“Jika islam radikal didefinisikan, sebagai penganut islam yang menginginkan negara islam, maka jumlah mereka tidak lebih dari 10 persen saja, ” ujar Pejabat Sementara Ketua Aropi, Sunarto Cipto Harjono, dikantor LSI, dibilangan Rawamangun, Selasa (9/5/2017).
Aropi melakukan riset selama bulan April sampai awal Mei 2017. Riset Aropi dengan meliputi survei opini publik, analisis media, dengan metode standard multistage random sampling, wawancara tatap muka dengan jumlah responden 440, dengan Margin of error 4,8 persen.
“Penganut negara islam dikalangan pemilih Jakarta hanya 9.80% saja. Sisanya 82,7% justru tidak menyetujui negara islam diterapkan di Indonesia. Dan yang tidak menjawab /Rahasia sekitar 7,50%” ujar Sunarto.
Dari hasil riset lanjut Sunarto, memang dari pendukung negara islam, mayoritas 85,20% memilih pasangan Anies-Sandi. Sssangkan pendukung demokrasi liberal seperti negara barat, mayoritas 77,30% mendukungan Ahok-Djarot. Namun pendukung tersebut hanyalah minoritas, dibawah 10%.
“Dari pendukung demokrasi Pancasila, sebanyak 67,80% mendukung Anies-Sandi, dan 23,80% mendukung Ahok-Djarot. Sisanya 8,40% tidak tahu/rahasia, ” tandas Sunarto. []