JAKARTA, WB – Ketua Komisi VI DPR RI, Ahmad Hafisz, mengatakan akan ada dampak peningkatan angka kemiskinan pasca ditetapkannya harga BBM subsidi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pasalnya, menurut dia, meski kenaikan harga BBM subsidi hanya Rp2000, namun imbasnya akan menaikkan inflasi sebesar 3 persen yang otomatis akan melemahkan daya beli masyarakat.
“Ada 29 Juta rakyat miskin dan 70 Juta rakyat rentan miskin. Harga BBM bersubsidi naik Rp2.000 maka inflasi akan naik 3 persen. Sehingga 70 Juta rakyat rentan miskin menjadi miskin sekitar 40 Jutaan, dan jumlah rakyat miskin akan menjadi 69 Juta,” jelasnya.
Oleh karena itu, dia menilai kebijakan untuk menaikkan harga BBM tersebut dianggap sebagai langkah menanggulangi kebijakan fiskal oleh pemerintah.
“Dengan menaikkan harga BBM, seolah-olah pemerintah lepas tangan dalam menanggulangi kebijakan fiskal yang seharusnya menjadi tanggung jawabnya penuh, bukan dibebankan kepada rakyat,” tuturnya.[]