JAKARTA, WB – Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum meyakini putra bungsu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Edhi Baskoro Yudhoyono atau Ibas dan juga Ketua Umum DPR RI, Marzuki Alie terlibat dalam kasus proyek Pembangunan Pusat Olahraga Hambalang.
Keyakininan itu didasari dari pengakuan sejumlah saksi yang menyebut ada aliran dana kepada mereka yang diduga diperoleh dari proyek Hambalang, melalui mantan Bendahara Demokrat Muhammad Nazaruddin.
Namun sebaliknya, Anas mengatakan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah yang juga menjadi anggota DPR diyakini tidak ikut terlibat dalam kasus Hambalang. Meski ada saksi yang mengatakan Fahri pernah menerima uang 25 dollar Amerika Serikat dari Nazaruddin.
“Kalau Pak Fahri, tidak ada kaitannya kan. Tapi kalau Marzuki, Ibas, dan lain-lain dalam perkara ini saya yakin jelas berkaitan,” kata Anas Kamis (21/8/2014).
Namun demikian, untuk mengatahui lebih lanjut apakah Ibas dan Marzuki terlibat. Menurut Anas, itu menjadi kewenangan KPK untuk menggali dan menyelidiki informasi yang sudah disampaikan oleh para saksi “(Saya) tahu atau tidak tahu itu juga bukan kepentingan saya. Itu kepentingan KPK, mau menindaklanjuti atau tidak,” terangnya.
Diketahui, saat bersaksi dalam sidang Anas, Senin (18/8/2014). Mantan Wakil Direktur Keuangan Grup Permai Yulianis mengaku pernah diminta oleh Nazar untuk mengirimkan uang 1 juta dollar AS untuk Marzuki. Uang itu diambil dari kas Grup Permai, sebuah perusahaan miliki Nazar yang kerap mendapat proyek pemerintah.
Disaat yang sama, bekas staf ahli Nazaruddin, Nuril Anwar juga mengaku pernah diminta oleh Nazar untuk memberikan uang kepada Marzuki dan Andi Mallarangeng senilai 500.000 dollar AS terkait Kongres Partai Demokrat di Bandung pada 2010.
Sementara itu, dalam persidangan Kamis (14/8/2014), Yulianis menyebutkan adanya aliran dana ke Ibas dari Nazaruddin yang nilainya mencapai Rp 10 milyar. Uang tersebut juga diambil dari kas Grup Permai. []