JAKARTA, WB – Ada wacana yang menyebutkan ibu kota akan dipindahkan. Ada yang mengatakan pemindahan ke Yogyakarta, Kalimantan Tengah, bahkan Belitung. Langkah tersebut dilakukan guna mengurangi beban permasalahan yang ada di Jakarta, seperti kemacetan.
Menanggapi hal tersebut Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menegaskan kalau wacana tersebut memang sudah ada sejak Presiden RI Ke-1 menjabat sebagai Presiden.
“Itu memang wacana lama yah. Dari zaman Bung Karno juga,” tutur dia, Jakarta, Senin (8/6/2015).
Dia kembali menegaskan bahwa pemindahan Ibu Kota masih hanya sekedar wacana meskipun pemindahan Ibu Kota dapat terealisasi. “Jadi bagaimana DPR sama Presiden saja,” tegas dia.
Diberitakan sebelumnya sejumlah responden dari kelas bisnis seperti Sudirman, Thamrin dan Kuningan menginginkan Yogyakarta sebagai ibu kota DKI Jakarta. Demikian hasil survei yang dilaksanakan kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia.
Sementara responden menginginkan daerah lain sebagai ibu kota seperti Palangkaraya (21,6%), Bogor (20,8%), serta Bukittinggi (15,6%).
Juru bicara Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (Kedai KOPI), Hendri Satrio memaparkan survei itu dilakukan terhadap 250 responden yang dilaksanakan pada 26 Mei – 3 Juni 2015. Sementara pemilihan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dengan wawancara tatap muka dan kuesioner.
“Beberapa negara dapat menjadi rujukan, seperti Brasil, yang memindahkan ibu kotanya dari Rio de Janeiro ke Brasilia, dan Malaysia yang memusatkan pemerintahan federalnya ke Putrajaya”.
Lebih jauh Hendri mengatakan ide pemindahan ibu kota telah muncul sejak masa Presiden Soekarno. Kemudian, pada 2010, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pernah menyatakan dukungannya membuat pusat politik baru yang terpisah dengan pusat ekonomi.
Masalah lingkungan dan penduduk yang terlalu padat di Jakarta tak lagi bisa menunjang pemerintahan. “Beberapa negara dapat menjadi rujukan, seperti Brasil, yang memindahkan ibu kotanya dari Rio de Janeiro ke Brasilia, dan Malaysia yang memusatkan pemerintahan federalnya ke Putrajaya,” pungkas dia. []