JAKARTA, WB – Ahok berang dengan sikap bakal Calon Gubernur DKI Jakarta Yusril Ihza Mahendra yang akan “pasang badan” membela warga kampung Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara yang akan digusurnya. Sambil tepuk dada, Ahok yang juga akan maju dalam Pilgub 2017 lewat jalur perseorangan mengaku telah merenovasi Masjid Luar Batang.
Salah satu alasan Yusril membela warga Luar Batang karena di dalam dan sekitar masjid terdapat situs sejarah dan makam ulama besar Al Habib Husein bin Abubakar Alaydrus yang sudah ada sejak tahun 1700-an.
Ahok bahkan menuding Yusril telah memfitnah dirinya sambil berkelit yang akan digusur adalah rumah warga, bukan Masjid Luar Batang.
“Enggak apa-apa, Pak Yusril sudah pasang badan kok. Kasus sampah di Bantar Gebang juga dia. Yusril kan emang suka pasang badan bela-bela yang lawan pemerintah,” kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (28/3/2016).
Sebagai pembenaran ucapannya, Ahok sesumbar jika dirinya telah melakukan renovasi Masjid Luar Batang, sehingga tidak mungkin dirinya akan menggusur masjid bersejarah dan kebanggaan umat Islam Indonesia, khususnya mereka yang tinggal di Jakarta.
Bahkan Ahok langsung membusungkan dada ambil menepuknya dan menyebut bahwa dirinyalah yang merenovasi Masjid Luar Batang.
“Sekarang dia tahu enggak tuh Masjid Luar Batang yang bikin bagus siapa? Niihh (sambil menepuk dadanya), lu tanya sama muazinnya semua,” kata suami Veronika Tan itu di Balai Kota, Senin (28/3/2016).
Namun sebelumnya, Jufri (54) pengurus Masjid Luar Batangmengungkapkan bahwa Pemprov DKI Jakarta selama dipimpin pada Ahok belum melakukan renovasi masjid tesebut. Ahok hanya membenahi akses jalan menuju masjid dan membenahi lahan parkir. Renovasi terakhir terhadap masjid itu dilakukan pada era Gubernur Fauzi Bowo.
Hal senada juga disampaikan Ketua Pengurus Masjid Luar Batang Faisal. “Saya juga dapat informasi Ahok mau renovasi masjid. Tapi sampai sekarang nggak pernah itu dia datang ke sini. Jadi belum ada rencana renovasi,” ungkapnya, Senin (28/3/2016).
Masih menurut Faisal, Masjid Luar Batang terakhir direnovasi di era Gubernur Fauzi Bowo sekitar tahun 2010. Sebelumnya, tahun 1997 direnovasi Pemprov DKI Jakarta saat dipimpin Surjadi Sudirdja.
Polemik ini muncul ketika Yusril mengaku ditunjuk warga sebagai kuasa hukum karena warga menerima surat dari Camat Penjaringan agar pindah ke tempat lain dan sebagian akan direlokasi ke rumah susun karena sebagian bangunan di sana tidak memiliki sertifikat hak milik atau hak guna bangunan.
Menurut Yusril, Kampung Luar Batang sebelumnya dikuasai Belanda melalui Eigendom Verponding atau hak tanah yang berasal dari hak-hak Barat. Ketika Eigendom Verponding habis pada tahun 1958, warga diberikan waktu selama tiga tahun untuk mengurus kepemilikan.
Karena pengakuannya sambil menepuk dada dibantah para pengurus Masjid Luar Batang, Akhirnya Ahok melunak. Dia mengaku tidak pernah mengunjungi masjid itu.
“Saya memang enggak pernah ke sana. Cuma minta orang pasang-pasangin (lampu dan peralatan lain),” kata Ahok.[]