JAKARTA, WB- Hari kedua penerapan ganjil genap dirasa belum dapat menyelesaikan masalah kemacetan yang ada di Jakarta. Ditambah lagi kurang tersedianya transportasi umum yang memadai untuk masyarakat.
Ditemui di Balai Kota DKI, Jl Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan penerapan sistem ini bukan solusi terbaik untuk mengatasi kemacetan di Jakarta. Namun sistem ini jauh lebih baik dibanding sistem 3 in1.
Ia juga mengatakan ada solusi lain untuk mengatasi kemacetan yaitu Electronic Road Pricing (ERP) namun sampai saat ini masih dilelang. Sementara itu, para pelanggar ganjil genap masih dikenakan tilang merah.
“Saya udah analisa kemarin sama dilantas sama dishub, saya minta kalau bisa tilangnya tilang biru supaya tidak ada lagi tilang merah yang mesti ke pengadilan maksimal Rp 500 ribu. Saya maunya langsung tilang biru saja Rp 500 ribu, makanya saya mau setor di bank, kan kalau ada 2000 yang melanggar kan lumayan juga ya Rp 1 miliar sehari gitu loh,” kata Gubernur DKI yang sering disapa Ahok.
Uang tilang itu akan langsung masuk ke kas pemerintah. Dan jika disepakati maka uang teresbut akan digunakan untuk menambah transportasi umum.[]