JAKARTA, WB – Hasil survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) mencatat bahwa, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) belum mampu mengatasi kemacetan dan banjir Jakarta.
“Pekerjaan rumah Ahok adalah mengatasi kemacetan dan menyelesaikan banjir. Ketidakpuasan responden sangat besar pada dua hal ini,” ujar pembicara KedaiKOPI Hendri Satrio, Minggu (24/5/2015).
Pria yang juga dikenal sebagai Pengamat Komunikasi Politik Universitas Paramadina menambahkan, hasil survei, mayoritas masyarakat menganggap Gubernur DKI Jakarta ini cukup memimpin ibu kota negara ini sampai masa tugasnya berakhir tahun 2017.
“Tidak mudah menyelesaikan banjir dan kemacetan, namun bila ingin ada perubahan, Ahok bisa berkonsentrasi pada perbaikan kinerja pelayanan publik di Jakarta,”urai Hendri.
Teknis survei ini dengan wawancara menggunakan kuesioner terstruktur (structured interview) terhadap 450 orang responden. Responden adalah pemilih yang telah berusia 17 tahun ke atas atau sudah memenuhi syarat pemilih ketika survei dilakukan.
Survei dilakukan terhadap 450 responden dengan Margin of Error (MoE) +/- 4,62% pada tingkat kepercayaan 95%.
Hasil survei KedaiKOPI menyebutkan bahwa saat responden ditanya apakah mereka akan memilih Ahok lagi sebagai Gubernur, 43% responden menyatakan tidak akan memilih lagi walaupun 34% menyatakan akan memilih lagi sementara sisanya tidak menjawab.
Masyarakat mengapresiasi pelayanan publik yang cepat selama kepemimpinan Ahok. Sebanyak 53,1% responden puas dalam layanan publik, sementara 42,3% tidak puas pada kecepatan pelayanan publik.
Ketidakpuasan dalam mengatasi kemacetan mencapai 85% sementara ketidakpuasan dalam menyelesaikan banjir mencapai 75,8%.[]