JAKARTA, WB – Penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) akibat terpapar bencana asap hingga Oktober mencapai 450.431 jiwa. Tercatat di Riau sebanyak 65.232 menderita ISPA, Jambi 90.747, Sumatera Selatan 101.332, Kalimantan Barat 43.477, Kalimantan Tengah 52.213, dan Kalimantan Selatan 97.430.
“Diperkirakan jumlah sebenarnya jauh lebih besar karena banyak masyarakat yang tidak berobat ke puskesmas datau rumah sakit sehingga datanya tidak tercatat,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangannya yang diterima redaksi Wartabuana.com, Jakarta, Jumat (23/10/2015).
Lebih jauh Sutopo menjelaskan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) masih meluas. Tercatat 2.742 hotspot di Indonesia pada Kamis (22/10) pukul 05 WIB. Daerah yang banyak banyak hotspot adalah Papua 744 hotspot, Sumatera Selatan 703, Kalimantan Tengah 462, Kalimantan Barat 290, dan Kaltim 153.
“Asap pekat masih mengepung Sumatera, Kalimantan dan sebagian Papua. Jarak pandang tadi pagi, Padang 1.200 m, Pekanbaru 50 m, Jambi 700 m, Palembang 1.000 m, Pontianak 400 m, Ketapang 300 m, dan Palangkaraya 100 m,” terang Sutopo.
Sutopo menjelaskan kualitas udara sebagian besar daerah di Riau, Jambi, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah pada level berbahaya. Hal ini terpantau dari indeks kualitas udara (PM10) di Pekanbaru 600 ugr/m3 Berbahaya, Jambi 712 Berbahaya, Palembang 316 sangat tidak sehat, Pontianak 555 berbahaya, Banjarbaru 121sedang, Samarinda 178 tidak sehat, dan Palangkaraya 1.496.
“Palangkaraya, Jambi dan Pekanbaru nyaris terisolir selama lebih dari dua bulan karena terkepung asap. Jutaan masyarakat terpapar langsung oleh asap sehingga menyebabkan kerugian ekonomi yang sangat besar,” imbuh Sutopo.
Sementara itu operasi udara, darat, penegakan hukum, pelayanan kesehatan dan sosialisasi terus dilakukan oleh pemerintah. 4.543 personil TNI dari Jakarta telah dikirim ke Sumatera Selatan, Riau, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan memperkuat satuan wilayah disana.
“Mengingat TNI sudah bekerja selama satu bulan, maka perlu diganti dengan personil baru. Pada hari ini, 1.059 personil TNI yang melakukan penanganan karhutla di Sumatera Selatan ditarik dikembalikan ke kesatuan masing-masing. Pada hari ini juga 1.000 personil pengganti telah tiba di Palembang,” tandas Sutopo. []