JAKARTA, WB – Sebanyak 25.834 jiwa menderita penyakit infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) akibat dampak bencana kabut asap di wilayah Jambi, Riau dan sekitarnya.
Sementara 2.246 jiwa terkena iritasi kulit, 1.656 jiwa iritasi mata dan pneumonia 538 jiwa. Dengan demikian 31.518 orang terkena dampak buruk kebakaran hutan dan lahan.
Menkes Nila F Moeloek memastikan bahwa penduduk yang terkena dampak kesehatan dari kabut asap tersebut sudah ditangani dengan baik oleh tim kesehatan di daerah.
“Tetapi untuk memperkuat tim kesehatan di wilayah bencana, kami kirimkan 15 tim medis terdiri atas dokter spesialis paru, spesialis penyakit dalam, spesialis anak dan ahli kesehatan masyarakat,” kata Menkes saat melepas tim kesehatan dan bantuan berupa obat-obatan, makanan pendamping ASI.
Sejak bencana kabut asap mulai muncul Menkes mengatakan bahwa seluruh rumah sakit dan puskesmas di wilayah bencana disiagakan 24 jam. Mereka tidak hanya menangani penduduk yang sakit tetapi juga melakukan upaya promotif dan preventif agar jumlah penduduk yang sakit tidak makin bertambah.
Menkes mengatakan total jumlah penduduk terpapar asap mencapai 6,3 juta jiwa yang tersebar di 12 kabupaten/kota. Dari jumlah tersebut, hingga 17 september tim kesehatan telah mencatat 31.518 jiwa yang mengalami gangguan kesehatan.
Diakui Menkes sejak status siaga darurat sampai tanggap darurat, pihaknya telah mengirimkan bantuan berupa masker sebanyak 260 ribu lembar dan obat-obatan sesuai permintaan dinas kesehatan propinsi.
“Hari ini kita kirimkan bantuan lagi berupa paket gizi terdiri atas makanan pendamping ASI, PMT ibu hamil, dan PMT-AS sebanyak 3 ton, paket obat dasar 0,5 ton, masker dan tenda pos kesehatan,” tandas dia. []